Di Kabupaten Bangka Tengah sendiri, baru sektor pertambangan dan pertambangan yang angka LQ-nya di atas angka satu dan masuk dalam kategori sektor unggul.
"Dan perdagangan ini hubungannya balik-balik ke pertambangan juga, seperti jual beli hasil tambang dan alat-alat transportasi tambang itu sendiri,"ujarnya.
Joko menyebutkan, ada beberapa hal yang ke depannya harus menjadi atensi banyak pihak, sehingga pertanian dapat benar-benar menjadi sektor unggulan di Kabupaten Bangka Tengah.
Satu di antaranya mengubah kultur SDM petani yang perlahan-lahan harus mulai dibenahi. Misalnya, ada banyak kelompok tani belum cukup mandiri dan masih mengandalkan bantuan pemerintah.
"Dan kebanyakan dari mereka (kelompok tani, red) setelah mendapatkan bantuan baik itu sarpras, bibit dan lain sebagainya, hanya putus di tengah jalan dan tidak berkelanjutan," terangnya.
Saat suatu kelompok tani mendapatkan bantuan dan kemudian panen, maka idealnya hasil panen tersebut bisa dikelola lagi sehingga pertaniannya tetap bisa berjalan, dengan cara membeli bibit dan pupuk kembali.
"Hal itulah yang kemudian harus diidentifikasi, apakah karena memang modal pembelian bibitnya yang mahal atau memang hasil jualnya yang tidak sepadan dengan biaya produksi,"lanjutnya.
Joko meminta agar ke depannya kelompok-kelompok tani yang dibantu sarpras, bibit, pupuk dan lain sebagainya, merupakan kelompok yang benar-benar komitmen dan punya kemandirian untuk memajukan pertaniannya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bangka Tengah Bertekad Jadikan Pertanian Basis Unggulan Ekonomi Kerakyatan, Begini Caranya, https://bangka.tribunnews.com/2022/06/08/bangka-tengah-bertekad-jadikan-pertanian-basis-unggulan-ekonomi-kerakyatan-begini-caranya?page=2.