Bagikan :
2. Kakatua Raja
Kakatua raja juga membutuhkan perhatian agar populasinya di alam liar tetap terjaga.
Kaktua raja mempunyai bulu yang berwarna hitam dan ada warna merah di sekitar matanya. Ukurannya besar dan mempunyai jambul yang tinggi.
Menurut, IUCN Red List, kakatua raja populasinya terancam dan akan terus menyusut dalam sepuluh tahun ke depan jika tidak segera ditangani.
3. Kasuari Gelambir Ganda
Kasuari gelambir ganda adalah salah satu jenis kasuari yang ada di Indonesia selain kasuari gelambir tunggal dan kasuari kerdil.
Biasanya, kasuari gelambir ganda banyak ditemukan di wilayah pegunungan Papua dan menguasai hutan tropis yang lebat.
Mereka mempunyai tubuh yang besar dan bisa berjalan di atas tanah.
Bulu di badanya berwarna hitam dan bagian kepalanya berwarna biru, dengan tanduk keras di bagian atas kepala.
Saat ini, kasuari gelambir ganda dewasa yang masih hidup tinggal sekitar 20.000 sampai 49.000 ekor, menurut data IUCN Red List pada 2018.
4. Nuri Kabare
Nuri kabare atau disebut juga dengan nuri elang, mempunyai bulu berwarna hitam dan merah di bagian dada sampai perutnya.
Menurut data IUCN Red List, nuri kabare sudah terancam punah sejak 2017. Populasinya di alam liar tinggal 20.000 sampai 49.000 ekor saja, lo.
Dengan angka harapan hidup selama 9 tahun, jadi kita harus menjaganya dan tidak boleh memburunya sembarangan.
5. Bondol Arfak
Bondol arfak ini banyak ditemukan di wilayah Pegunungan Arfak dan sekitarnya. Bondol arfak mempunyai bulu berwarna putih dari kepala hingga lehernya.
Namun, badannya mempunyai bulu berwarna kuning muda. Saat ini populasi bondol arfak terancam punah dengan populasi sekitar 1.500 hingga 7.000 ekor saja di alam liar.
Nah, itulah jenis-jenis burung endemik Papua. keberadaannya tinggal sedikit akibat perburuan liar.
Jadi, kita harus menjaga kelestarian alam Papua, dengan begitu kekayaan flora dan faunanya tetap terjaga.
