Sebab, desain produk TikTok dinilai mengarahkan anak-anak ke video berbahaya tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, tim hukum orang tua di Social Media Victims Law Center (SMVLC) merangkum keluhan sebagai berikut:
"Gugatan itu menuduh bahwa desain produk media sosial TikTok yang cacat menghasilkan produk adiktif yang tidak aman bagi pengguna. Tiktok juga dinilai gagal untuk memperingatkan oroang tua dan anak di bawah umur bahwa TikTok membuat ketagihan dan mendistribusikan konten berbahaya ke 'For You Page/FYP' yang dapat membahayakan kesehatan mereka".
Selain Nylah, Lalani, dan Arriani, ada empat orang anak lainnya yang dilaporkan meninggal akibat mencoba mengikuti Blackout Challenge ini. Keempat anak tersebut berusia 14 tahun ke bawah. Jadi, hingga kini, total ada 7 anak dilaporkan meninggal akibat Blackout Challenge di TikTok.
Sebagai mana dihimpun dari Womans Health Mag, tantangan Blackout Challenge ini sebenarnya telah ada setidaknya sejak 2008.
Namun, tantangan ini kembali muncul di TikTok pada tahun 2021. Para ahli memperingatkan pengguna muda untuk tidak mencoba Blackout Challenge yang diyakini telah menyebabkan lebih dari 80 kematian.
Juru bicara TikTok menolak berkomentar soal dua gugatan gara-gara Blackout Challenge tersebut.
Alih-alih berkomentar, juru bicara tersebut justru mengarahkan ke pernyataan TikTok ketika Nylah (10) dilaporkan meninggal dunia setelah mencoba Blackout Challenge.
Saat itu, TikTok mengatakan bahwa "tantangan yang berbahaya" sudah ada dari awal platform didirikan dan (tantangan berbahaya) itu tidak pernah menjadi "tren TikTok".
Dalam pernyataannya itu, TikTok berkomitmen untuk menjaga keselamatan pengguna dan segera menghapus konten berbahaya jika ditemukan.
Di dalam gugatan terbaru, video Blackout Challenge disebutkan sudah tidak dapat ditemukan di TikTok. Ini mengindikasikan bahwa video tersebut sudah dihapus setelah TikTok mengetahui kasus kematian akibat tantangan tersebut.
Namun, orang tua korban menyayangkan bahwa TikTok tidak menghapus video Blackout Challenge lebih awal, agar anak-anak tidak melihat tantangan tersebut.
"Oleh karena itu, TikTok harus bertanggung jawab karena mendorong konten mematikan itu ke dua gadis muda ini," kata pengacara SMVLC Matthew P. Bergman, yang merupakan bagian dari tim hukum orang tua, sebagaimana dihimpun dari ArsTechnica, Jumat (8/7/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TikTok Dituntut Gara-gara Tantangan Berbahaya "Blackout Challenge" ", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/07/08/16300077/tiktok-dituntut-gara-gara-tantangan-berbahaya-blackout-challenge?page=all#page2.