Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB), Devi Valeriani
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB), Devi Valeriani ( )

Pengamat Menilai Jika Tingginya Harga Sawit dan Timah Picu Daya Beli Emas

14 Juli 2022 08:03 WIB

SONORABANGKA.ID - Hingga kini emas masih menjadi pilihan investasi yang digemari. Kecenderungan harga emas yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadi daya tarik bagi masyarakat.

Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus Dosen Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB), Devi Valeriani, mengatakan ketertarikan pada investasi emas mengingat harga emas tidak terpengaruh oleh inflasi, serta permintaan terhadap emas terus mengalami peningkatan.

Sementara untuk investasi kenaikan dan penurunan harga emas tak drastis dalam jangka pendek, sehingga emas dianggap investasi yang mampu melindungi nilai.

Tingkat likuiditas yang tinggi dan risiko kerugian yang relatif rendah, menjadi pilihan yang cocok untuk berinvestasi jangka panjang.

Bahkan, hal lain yang sering menjadi pertimbangan yaitu nilai dari emas tersebut tergolong sangat stabil karena memiliki nilai volatilitas yang rendah dengan tren harga jangka panjang selalu naik.

"Yang perlu dicermati ketika berinvestasi emas, perhatikan tujuan kita membeli emas, apakah untuk investasi atau untuk koleksi. Jika untuk investasi, sebaiknya memilih emas murni, bisa dalam bentuk fisik batangan atau LM (Logam Mulia). Namun jika untuk koleksi, dapat membeli emas dalam bentuk perhiasan,"kata Devi, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, naik atau turunnya harga komiditi unggulan suatu daerah, khususnya di Bangka Belitung seperti timah dan sawit, ikut memengaruhi daya beli atau minat investasi emas.

"Iya faktor ekonomi seperti sawit dan timah jni akan memengaruhi daya beli masyarakat terhadap emas. Kecendrungan yang terjadi, ketika masyarakat panen sawit dan bekerja sebagai penambang timah, memperoleh keuntungan dari tingginya harga kedua komoditas tersebut, maka kecendrungan mereka menyisihkan pendadapatan untuk membeli emas sangat besar," ujarnya.

Ia menilai, invesatasi emas atau tabungan uang memiliki kelebihan masing-masing tergantung keinginan konsumen.

"Tentunya dengan menabung uang di bank sangat membantu sekali dalam kita bertransaksi jangka pendek, untuk segala jenis pembayaran dapat kita lakukan melalui smart phone ataupun ATM. Namun untuk menabung jangka panjang, maka nilai uang yang kita tabung tersebut rentan tergerus inflasi. Berbeda dengan emas yang cocok untuk investasi jangka panjang karena resiko kerugian yang relative rendah,"lanjut Dewi

Dengan membuka tabungan di bank, katanya menjadi penggerak aktivitas ekonomi, sehingga turut membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Itu lantaran dana yang ditabungkan di bank tersebut, setidaknya akan kembali didistribusikan ke masyarakat dalam bentuk kredit ataupun pinjaman untuk modal usaha dan lain-lain.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pengamat Nilai Tingginya Harga Sawit dan Timah Picu Daya Beli Emas, https://bangka.tribunnews.com/2022/07/13/pengamat-nilai-tingginya-harga-sawit-dan-timah-picu-daya-beli-emas.

Sumberbangka pos
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm