Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengisi acara G20 Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery - Cross Border Payment di Bali, Kamis (14/7/2022).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengisi acara G20 Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery - Cross Border Payment di Bali, Kamis (14/7/2022). ( KOMPAS.com)

BI Fast Capai 85,3 Juta Transaksi, Nilainya Tembus Rp 320,6 Triliun

14 Juli 2022 16:24 WIB

SonoraBangka.ID - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan frekuensi transaksi BI Fast mencapai 85,3 juta pada Desember 2021 hingga 29 Mei 2022. Sementara nilai transaksinya tembus Rp 320,6 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak diluncurkan pada Desember 2021, sistem pembayaran digital ini semakin diminati masyarakat.

Pasalnya, BI Fast hanya mengenakan biaya transfer lebih murah yakni Rp 2.500 per transaksi dibandingkan biaya transfer yang dikenakan perbankan sebesar Rp 6.500 per transaksi.

"BI Fast payment sejak kami luncurkan di Desember sekarang setiap harinya 700.000 transaksi retail, dengan biaya hanya Rp 2.500," ujarnya saat acara G20 Advancing Digital Economy and Finance di Bali, Kamis (14/7/2022).

BI menergetkan transaksi melalui BI-Fast dapat mencapai Rp 811 triliun dengan ditopang oleh berbagai upaya perluasan.

Dikutip dari Kontan.co.id, hingga Juni 2022 jumlah peserta BI Fast mencapai 52 peserta, di mana 51 merupakan bank umum dan unit usaha syariah (UUS). Satu lagi adalah Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Namun, ada lima bank yang sudah jadi peserta sekaligus dengan UUS-nya. Artinya, baru ada total 46 bank yang masuk jadi peserta BI Fast ini.

Sementara berdasarkan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total bank umum per Maret 2022 mencapai 107 bank. Dengan demikian, masih ada 61 bank lagi yang belum bisa menyediakan layanan transfer BI Fast kepada nasabahnya.

"(Biaya transfer BI Fast) sangat sangat murah dan menjadi lebih populer," kata Perry.

BI terus mengaku mendorong kemudahan penggunaan sistem pembayaran digital melalui berbagai instrumen seperti BI Fast, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan local currency settlement (LCS).

Bahkan pada November 2022, BI akan bekerja sama dengan bank sentral dari 4 negara Asia yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, untuk menginsiasi pembayaran lintas negara (cross border payment) dan diharapkan dapat diperluas hingga ke global.

"Ini ambisi, ini adalah visi tetapi kami memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja sama," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI Fast Capai 85,3 Juta Transaksi, Nilainya Tembus Rp 320,6 Triliun", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/07/14/153500726/bi-fast-capai-85-3-juta-transaksi-nilainya-tembus-rp-320-6-triliun.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm