SonoraBangka.ID - Rapper BTS, J-Hope telah merilis album debutnya yang bertajuk Jack In The Box pada Jumat (15/7/2022).
Seperti dilansir Grammy.com, proyek ini menunjukkan sisi J-Hope yang lebih dewasa dan hasilnya pun luar biasa seperti yang dibayangkan.
Mixtape J-Hope sebelumnya, Hope World (2018) dan single "Chicken Noodle Soup" (2019) yang menampilkan Becky G memiliki energi tinggi dan danceable.
Kreativitas J-Hope meningkat pesat dibandingkan sebelumnya lewat album debutnya itu.
Jack In The Box berisi 10 lagu, termasuk singel yang terinspirasi dari genre hip-hop dan rock, "MORE".
Hanya dua minggu setelah rilis Jack in the Box, J-Hope akan membawa album debutnya ke panggung Lollapalooza pada tanggal 31 Juli.
Berikut 5 fakta menarik dari album debut J-Hope seperti dilansir dari Grammy, Sabtu (16/7/2022).
Hanya berdurasi 3 menit 28 menit, "MORE" adalah lagu terpanjang di Jack in the Box. Sementara lagu utamanya, "Arson", bahkan hanya sepanjang 2 menit 59 detik.
Secara total, album ini berdurasi singkat yakni 21 menit 41 detik, dengan sebagian besar lagu antara 2 dan 3 menit.
Track terpendek adalah intro, yang berdurasi di bawah satu menit 58 detik.
Durasi lagu membuat pendengar lebih mudah untuk streaming berulang-ulang. Meski singkat, tetapi pengemasannya sangat baik.
J-Hope tidak ragu menyelipkan tentang permasalahan sosial dalam lagunya.
Pada lagu "= (equal sign)", pesan kesetaraan terdengar keras dan jelas.
Lagu ini menyelipkan pesan perbedaan dan memperjuangkan keragaman, sambil mendorong pendengar untuk menyadari dan melawan ketidaksetaraan.
Dengan lirik seperti, "The world's so big/ But people's minds are narrow" dan "Hate will paralyze your mind/ Gotta see the other side", lagu ini menegaskan toleransi lintas usia, jenis kelamin, kebangsaan, dan hal lain yang dianggap membedakan.
Pengaruh hip-hop tahun 90-an terlihat jelas di seluruh proyek J-Hope.
Hip-hop terasa sangat sesuai bagi sang rapper meskipun secara sonik berbeda dari mixtape sebelumnya, Hope World.
Jika dilihat lebih dalam, jelas dari produksi dan lirik bahwa j-hope telah mencatat apa yang membuat album hip-hop hebat dengan balutan genre R&B dan rock.
Pada lagu-lagu seperti "=" dan "Future", J-Hope telihat semakin menunjukkan bakatnya sebagai rapper yang serba bisa.
Dalam kredit lagu "What if…," terlihat nama R Jones (Ol' Dirty Bastard) dan R.Diggs (RZA) dari Wu Tang Clan.
Itu karena lagu tersebut mengambil sampel dari lagu 1995 milik ODB "Shimmy Shimmy Ya," yang ditulis bersama oleh keduanya.
Mereka adalah musisi legendaris sangat dihormati dan sudah sepantasnya J-Hope ingin memasukkan bagian dari warisan itu ke album debutnya.
Kedewasaan J-Hope ditampilkan dengan cara yang menarik di album ini.
Dia menunjukkan seberapa besar kepercayaan dirinya sebagai artis selama bertahun-tahun.
Rapper itu menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan masyarakat atau ekspektasi memengaruhi cara dia membuat musik yang disukai.
Proyek ini seperti menjadi tonggak sejarah pribadi dan pengenalan kembali ke dunia J-Hope.
Berkat Jack in the Box, makin terlihat jelas bahwa J-Hope memiliki masa depan yang cerah di depannya, baik sebagai anggota BTS maupun sebagai artis solo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.