Hasyim mengatakan, tujuan utama keserentakan pemilu adalah mencapai pemerintahan yang stabil. Dengan desain pemilu yang demikian, maka konstelasi politik lebih tertata karena digelar secara bersamaan 5 tahun sekali.
"Tujuan utama keserentakan pemilu pemerintahan akan stabil," ujarnya.
Oleh karena digelar secara bersamaan, kata Hasyim, pemilu dan pilkada serentak akan menjadi kerja besar dan kerja keras semua pihak, terutama penyelenggara pemilu.
Sementara, Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebutkan, dalam sistem pemerintahan demokrasi, pemimpin atau orang-orang yang berkuasa mendapat legitimasi untuk memimpin dan memegang kekuasaan karena kehendak atau suara rakyat yang diberikan melalui pemilu.
Pemilu menjadi instrumen agar pemimpin tidak sewenang-wenang dan menyadari bahwa kekuasaannya didapat karena rakyat yang menghendaki.
"Dan akan dievaluasi terus menerus melalui penyelenggaraan pemilu secara rutin atau berkala," kata Titi kepada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).
Kalau tidak pemilu tidak digelar, kata Titi, maka kepemimpinan dan kekuasaan bisa berlangsung secara liar.
"Bisa dikatakan pemilu mengelola perebutan kekuasaan di suatu negara secara aman, damai, tertib, dan legal," kata Titi.
Masa jabatan menjadi tidak pasti dan kesewenang-wenangan bisa timbul dari seorang pemimpin.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053385203/alasan-indonesia-gelar-pemilu-untuk-mencari-pemimpin-ini-penjelasannya?page=all