Hal itu terbilang wajar, sebab Series S tidak dibekali dengan slot/laci cakram. Sama seperti konsol game besutan Sony, PlayStation 5 (PS5) Digital Edition, konsol ini hanya bisa menjalankan game versi digital.
Sedangkan Series X masih memiliki laci cakram Blu-ray fisik seperti PS5 versi reguler dan pendahulunya, Xbox One.
Perbedaan juga terletak dari sisi hardware. Prosesor (CPU) delapan inti (core) AMD Zen 2 di Series X masing-masing memiliki kecepatan 3,8 GHz (Simultaneous Multithreading mencapai 3,6 GHz).
Sementara di Series S, meski jenis CPU-nya sama, kecepatannya "disunat" menjadi 3,6 GHz (dengan Simultaneous Multithreading mencapai 3,4 GHz).
Di samping CPU, sektor pengolah grafis (GPU) juga berbeda. Kedua konsol game Xbox ini sebenarnya sama-sama mengandalkan GPU AMD RDNA 2. Namun, di atas kertas, compute units (CUs) yang dimiliki dan kekuatan GPU-nya berbeda.
Xbox Series X memiliki hingga 52 CUs (@1,825 GHz) dengan kekuatan mencapai 12,15 teraflops (TFLOPs), sedangkan Series S "hanya" dibekali dengan 20 CUs (@1,565 GHz) dengan kekuatan mencapai 4 TFLOPs.
Perbedaan juga terletak di sisi RAM, media penyimpanan, berikut output display. Xbox Series X dibekali dengan RAM 16 GB, SSD 1 TB, serta mendukung output hingga resolusi 4K (60 fps) dan frame rate 120 fps.
Sedangkan Xbox Series S dibekali dengan RAM 10 GB, SSD 512 GB, serta mendukung output hingga 1440p (60 fps) dan frame rate 120 fps.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Xbox Series S dan Xbox Series X di Indonesia per Juli 2022", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/07/25/09500067/harga-xbox-series-s-dan-xbox-series-x-di-indonesia-per-juli-2022?page=all#page2.