SonoraBangka.id - Saat ini, semarak pemilihan umum (pemilu) sudah terasa walaupun akan berlangsung tahun 2024 nanti.
Ya, pada 2024 nanti, masyarakat Indonesia menyambut pesta demokrasi serentak dengan melangsungkan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Ada banyak ciri khas dalam melangsungkan pemilu di Indonesia, salah satunya adalah wajib mencelupkan jari ke tinta ungu setelah selesai mencoblos.
Ternyata, tinta ungu di jari kita ini bukan sekadar untuk pamer di media sosial atau mendapatkan diskon saja.
Mencelupkan jari ke tinta ungu punya beberapa maksud dan tujuan.
Kira-kira, kenapa tintanya harus berwarna ungu? Lalu, kenapa harus mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos?
Yuk, simak ulasannya berikut ini.
1. Celup tinta berfungsi sebagai keamanan
Tinta ungu di jari kita menandakan kita sudah berpartisipasi memilih satu pemimpin.
Dengan begitu, tidak ada yang bisa double vote atau memanfaatkan undangan orang lain untuk kembali memilih.
Ingat, setiap satu identitas hanya boleh memberikan satu suara, ya.
2. Celup tinta sebagai tanda partisipasi dalam pemilihan umum berasal dari India
Metode mencelupkan tangan ke dalam tinta awalnya dipelopori oleh India.
Pada pemilu demokratis pertama, India pernah kecolongan dan mengalami masalah serius terkait pencurian identitas.
Barulah pada pemilu ketiga tahun 1962, memberi tanda dengan tinta di jari mula diterapkan.
Tinta yang digunakan juga bukan sembarang tinta. Perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd membuatkan tinta khusus Pemilu di India.
Perusahaan ini juga merupakan satu-satunya pemasok tinta untuk Pemilu.
Mereka bahkan mengimpor tinta itu ke banyak negara seperti Malaysia, Turki hingga Britania raya. Cara ini ditiru sebagian wilayah Asia, termasuk Indonesia, Myanmar dan Malaysia.
3. Jari yang dicelupkan ke tinta
Setelah pemilu, biasanya banyak orang mengunggah foto jari kelingking bertinta ungu.
Haruskan jari kelingking yang dicelupkan ke dalam tinta?
Tidak ada aturan khusus yang mengharuskan jari kelingking yang boleh dicelupkan ke dalam tinta.
Jari yang lain boleh, asal tidak berlebihan.
Tinta yang digunakan juga khusus, harus terbuat dari 'silver nitrat' sehingga bisa bertahan minimal satu hari.
4. Tradisi pemilu di negara lain
Meskipun beberapa negara maju sudah menerapkan e-vote, tapi pemilu konvensional juga masih banyak dilaksanakan.
Namun, beberapa negara sudah meninggalkan tradisi celup tinta usai mencoblos.
Mereka menggunakan pendataan yang lebih canggih dengan validasi KTP dan cek sidik jari.
Jadi, identitas yang sudah terkonfirmasi tidak bisa memilih lagi.
Di Amerika, orang yang sudah menggunakan hak pilihnya akan diberi stiker bertuliskan 'I Voted' yang artinya sudah memilih dan ditempel di dada sebagai bukti.
Sementara itu, di beberapa negara maju di Eropa juga menggunakan cara yang sama dengan Amerika untuk menandai orang yang sudah memberikan suaranya dalam pemilu.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053411847/wah-ternyata-ini-tujuan-dan-asal-usul-celup-tinta-ungu-di-jari-usai-pemilu?page=all