Bumi hampir mengalahkan rekornya lagi pada bulan berikutnya, mencatat panjang hari -1,50 milidetik pada 26 Juli 2022.
Penyebab Bumi berotasi lebih cepat
Dilansir dari Forbes, Kamis (28/07), para ilmuwan tidak yakin mengenai apa penyebab atau faktor yang membuat Bumi berotasi lebih cepat di 2022.
Mereka menduga bahwa hal tersebut dikaitkan dengan:
Chandler wobble adalah nama yang diberikan untuk pergerakan kutub geografis Bumi yang kecil dan tidak beraturan di seluruh permukaan dunia.
Meski begitu, para ilmuwan masih berjuang untuk membuat prediksi tentang panjang hari lebih dari setahun ke depan.
Pada pertemuan tahunan Asia Oceania Geosciences Society, peneliti senior di Institut Astronomi Sternberg, Universitas Negeri Lomonosov Moskow Leonid Zotov menyarankan penurunan panjang hari saat ini mungkin ada kaitannya dengan 'goyangan Chandler'.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh rekan-rekannya Christian Bizouard dan Nikolay Sidorenkov.
Dampak jika Bumi berotasi lebih cepat
Jika rotasi cepat Bumi berlanjut, hal itu bisa mengarah pada detik kabisat negatif pertama yang pernah ada.
Ini akan diperlukan untuk menjaga waktu di dunia yang didasarkan pada ketukan jam atom yang sangat stabil, sejalan dengan waktu Matahari, didasarkan pada pergerakan Matahari melintasi langit.
Detik kabisat negatif berarti jam melewati satu detik yang berpotensi menimbulkan masalah bagi sistem teknologi.
Hal yang dipikirkan selanjutnya adalah jika Bumi berotasi lebih cepat, apakah panjang hari akan terus berkurang atau sudah mencapai minimum.
Namun hingga kini, tidak ada yang tahu pasti.
"Saya pikir ada kemungkinan 70 persen kita berada di level minimum," ujar Dr. Zotov.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053413643/heboh-bumi-berputar-lebih-cepat-ketahui-penyebab-dan-dampak-yang-akan-terjadi?page=all