China pun bereaksi dengan melakukan aktivitas militer di perairan sekitar Selat Taiwan, termasuk melakukan latihan militer besar di sana.
Berdasarkan laporan dari media China, CCTV, tercatat ada lebih dari 100 pesawat, seperti jet tempur dan bomber yang dilibatkan dalam latihan. Adapun 11 rudal balistik Dongfeng dari China yang ditembakkan di perairan terdekat Taiwan.
Tidak hanya itu, China juga memberlakukan aturan baru dengan menekan dan melarang adanya penyebutan "Taiwan" atau "Republik China" dalam dokumen pengiriman barang.
Nah, hal tersebut yang sempat dikhawatirkan karena Apple merupakan pelanggan utama dari perusahaan chip Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC). TSCM, dalam hal ini, mengirim chip untuk dirakit oleh Pegatron.
Kedua perusahaan tersebut bukan berbasis di Taiwan melainkan di China, sehingga ketika mengirim dokumen/barang dari TSCM ke Pegatron, kemungkinan terjadi hambatan.
Seperti yang sudah disebut di atas, China melarang adanya penyebutan nama "Taiwan" di dokumen pengiriman barang.
Oleh karena itu, Apple mengambil inisiatif dengan melakukan diskusi bersama perusahaan kemitraannya di Taiwan, untuk meminta seluruh label yang bertuliskan “Made in Taiwan” ataupun “Republic of China” alias “Buatan Taiwan atau Republik China”, dihapus dan diganti.
Cara tersebut memungkinkan chip TSMC dapat tetap masuk ke China, untuk dilanjutkan ke proses perakitan di pabrik Pegatron di China. Sehingga peluncuran dari iPhone 14 dapat dilakukan pada September mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Produksi iPhone 14 Disebut Aman dari Gejolak Konflik China-Taiwan", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/08/15/17000037/produksi-iphone-14-disebut-aman-dari-gejolak-konflik-china-taiwan?page=all#page2.