"Tetap bisa terkena infeksi tapi risiko Covid-19 berat dan meninggal jauh lebih berkurang dengan adanya kadar antibodi yang makin tinggi," terang Iwan.
Iwan menambahkan, meningkatkan kadar antibodi itu terjadi karena adanya dua faktor utama yakni akselerasi vaksinasi dan infeksi.
Menurutnya, dua faktor tersebutlah yang memungkinkan antibodi di tubuh seseorang terhadap Covid-19 terbentuk.
Peneliti FKM UI Pandu Riono menjelaskan semakin lengkap dosis vaksinasi, semakin besar pula kadar antibodi yang diterima.
Dari survei yang sama, yang dilakukan pada 100 kabupaten/kota di 34 provinsi ini mengungkap distribusi kadar antibodi pada kelompok yang belum mendapat vaksinasi hanya 963,4 unit/ml.
Kemudian untuk antibodi penerima vaksin dosis I sebesar 1.582 unit/ml, penerima vaksin dosis II sebesar 1.852 unit/ml, dan penerima vaksin dosis lengkap tembus 4.496 unit/ml.
Berdasarkan kelompok usia, berikut ini kadar urutan antibodi dari yang paling tinggi:
- Kelompok lansia dengan usia 60 tahun ke atas, yakni 3.504,6 unit/ml
- Usia 30-59 tahun sebesar 2.427,3 unit/ml
- Usia 19-29 tahun sebesar 2.337,9 unit/ml
- Usia 12-18 tahun sebesar 1.864,7 unit/ml.
"Peningkatan tertinggi pada kelompok 60 tahun ke atas, dan mulai meningkat pada mereka di atas 18 tahun. Kenapa? Karena ada program prioritas vaksinasi booster untuk lansia sejak Januari 2022," jelas Pandu.
Mengetahui hasil survei bahwa vaksinasi memberikan antibodi terhadap Covid-19 ini semoga dapat menjadi dorongan bagi masyarakat yang belum melengkap vaksin untuk segera mendapatkan suntikan lengkap.
Memang, hal ini bertujuan agar Indonesia benar-benar merdeka supaya warganya tidak ada yang menderita akibat Covid-19.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533431425/kabar-baik-di-hari-kemerdekaan-985-warga-indonesia-punya-antibodi-covid-19?page=all