Orang yang mengalami emotional sponge menempatkan empati mereka dengan cara yang ekstrem.
Akibatnya kamu bisa merasakan emosi orang lain, seolah seperti emosi yang dirasakan diri sendiri.
Sehingga orang dengan emotional sponge cenderung merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain.
Selain itu, orang dengan emotional sponge juga intuitif, maksudnya mudah bisa peka merasakan perasaan orang lain
2. Mencari Solusi untuk Masalah Orang Lain
Dikarenakan empati yang berlebihan, alhasil orang dengan emotional sponge justru lebih mencari solusi untuk masalah orang lain.
Maksudnya yakni emotional sponge membuat seseorang tak tega jika ada yang menderita.
Hal ini dikarenakan mereka yang mengalami emotional sponge benar-benar menyerap emosi negatif orang lain.
3. Terlalu Memprioritaskan Orang Lain
Mereka yang mengalami emotional sponge itu bertindak seolah-olah harus mementingkan kesejahteraan orang lain.
Bahkan karena mementingkan orang lain, mereka sampai lupa dengan kesejahteraan diri sendiri.
Lebih buruknya lagi mereka dengan emotional sponge itu sangat mudah dikelilingi oleh orang-orang toxic.
Di mana orang-orang toxic itu berusaha mengeksploitasi secara emosional.
Lantaran emotional sponge bisa berdampak negatif untuk diri sendiri, maka sebaiknya perlahan mulai dikurangi, ya.
Mulailah dengan lebih fokus pada diri sendiri, dan mementingkan kesehatan mentalmu terlebih dahulu.
Kamu bisa membantu sesuai dengan kapasitasmu saja, tanpa perlu terlibat terlalu jauh dengan masalah pribadi orang lain.
Jadi, secara perlahan cobalah untuk melepaskan rasa tanggung jawab berlebihan pada orang lain.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533438025/empati-berlebihan-ini-3-karakteristik-orang-dengan-emotional-sponge?page=all