Bawang merah turun dari semula Rp40 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram. Kenaikan BBM sendiri tidak terlalu berpengaruh pada harga bahan pokok di pasaran.
"Maka dari itu kita terus semangat melawan inflasi di Kota Pangkalpinang," terang Radmida.
Lebih jauh ungkap dia, berdasarkan informasi dari distributor apabila persediaan bahan pokok bumbu dapur tidak mencukupi, maka pihaknya akan mencari daerah mana yang masih panen raya.
Pemerintah Kota Pangkalpinang juga menggandeng daerah sekitar untuk mencegah terjadinya kelangkaan maupun kenaikan harga bahan pokok.
Selain harganya stabil, sekarang ini ketersediaan bahan pokok stok juga banyak. Jika sebelumnya sempat terjadi kelangkaan, sekarang ini cabai merah maupun bawang merah sebagai penyumbang inflasi juga stoknya cukup.
"Kami melihat bagaimana kondisi harga-harga dan stok yang ada di distributor tersebut, dan saat ini masih aman," ujarnya.
Kendati demikian kata Radmida, pihaknya intens melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok. Sebab, jika bahan pokok mengalami kelangkaan, maka dapat berdampak pada kenaikan harga, terlebih saat ini terjadi kenaikan harga BBM.
Dalam waktu dekat pada bulan September ini guna mengatasi inflasi dan kenaikan harga sembako, pihaknya akan menggelar pasar murah dengan menggandeng Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang.
"Kami sedang lagi melakukan perencanaan untuk membuat kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat yang berdampak inflasi ini, pertama nanti ada kegiatan pasar murah," kata Radmida.
Kenaikan BBM Belum Berdampak Kenaikan Harga