Pikirkan pengeluaran lainnya seperti bayar pajak mobil, servis mobil, atau pengeluaran bensin.
“Simpan di amplop masing-masing dan harus komitmen tidak boleh dilanggar. Atau miliki saving account untuk masing-masing kebutuhan.”
3. Konsekuensi untuk pelanggaran
Komitmen yang sudah dibuat tidak boleh dilanggar.
“Jika dilanggar akan ada konsekuensinya, misalnya, pasangan membeli baju baru padahal bukan skala prioritas. Nah, konsekuensinya tidak boleh belanja berapa bulan ke depan.”
4. Selalu mengingatkan pasangan.
Jangan pernah bosan saling mengingatkan dengan pasangan karena kalau tidak masing-masing akan lepas kontrol.
“Tujuan mengingatkan untuk kebaikan, bukan untuk memicu pertengkaran.”
5. Ikut asuransi
Asuransi yang dibutuhkan adalah asuransi kesehatan. Jika masalah kesehatan ditanggung semua dari kantor tidak menjadi masalah.
“Tapi bagaimana kalau tidak ada atau jumlahnya tidak besar. Pikirkan jika salah satu anggota keluarga sakit dan harus masuk rumah sakit. Sangat dianjurkan memiliki asuransi kesehatan.”
6. Sikap terbuka
Harus ada keterbukaan antara orangtua dengan anak tentang kondisi keuangan keluarga.
“Jelaskan pada anak bagaimana kondisi keuangan agar anak paham terutama ketika anak beranjak remaja.”
Nah, selamat mencoba ya!
Artrikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/051874576/uang-sering-jadi-pemicu-perceraian-ini-6-kunci-agar-masalah-keuangan-tak-bikin-retak-rumah-tangga?page=all