Baterai motor listrik Gesits G1 dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (28/7/2022). Gesits G1 memiliki fitur unggulan salah satunya adalah fitur peta digital yang bisa dinikmati pemilik kendaraan melalui panel indikator. Sehingga, pemilik tidak perlu repot memakai telepon genggam untuk memakai peta selama berkendara.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Baterai motor listrik Gesits G1 dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (28/7/2022). Gesits G1 memiliki fitur unggulan salah satunya adalah fitur peta digital yang bisa dinikmati pemilik kendaraan melalui panel indikator. Sehingga, pemilik tidak perlu repot memakai telepon genggam untuk memakai peta selama berkendara.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) ( KOMPAS.COM)

Pertimbangan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Masih Andalkan Impor

23 September 2022 21:57 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Kendaraan listrik kini menjadi popularitas di berbagai negara. Indonesia sendiri terbilang menjadi negara yang masih baru dalam mengenal ekosistem kendaraan listrik.

Kendati Pemerintah sedang menggaungkan kebijakan penggunaan kendaraan listrik, tapi kendaraan listrik di Tanah Air masih mengandalkan impor baterai. Artinya belum ada pabrik baterai kendaraan listrik yang sepenuhnya dari dalam negeri.

Direktur Pemasaran PT Intercallin Hermawan Wijaya mengatakan kalau baterai siap pakai kendaraan listrik baik itu roda dua dan roda empat sampai hari ini masih impor.

“Terus yang jadi pertanyaanya kalau baterai pack ini kalau di buat di Indonesia yang harus dilihat lagi adalah pabrikan di Indonesia ada tidak yang mampu membuat. Itu pertanyaan pertama yang harus dijawab oleh para pengusaha,” kata Hermawan kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Kemudian yang kedua, kata Hermawan apakah nantinya jika perusahaan kendaraan, baik roda dua atau roda empat mau membeli baterai dari perusahaan lokal tersebut.

Ekosistem kendaraan listrik adalah hal yang baru bagi Indonesia, maka dari itu masih ada keterbatasan untuk memproduksi baterai dalam negeri.

Jika memaksakan untuk membuat pabrik baterai produksi dalam negeri, baterai tersebut belum tentu dapat menarik minat dari perusahaan otomotif lantaran belum punya pengalaman sebelumnya.

Setiap perusahaan otomotif biasanya memiliki skala ketentuan yang cukup berat sehingga masih mengandalkan impor baterai.

"Itu dua hal yang menurut saya cukup krusial seperti persoalan telur dan ayam yang tidak selesai hingga sekarang. Itu yang bikin jadi penyebab sulitnya ada perusahaan baterai lithium di Indonesia,” kata Hermawan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Masih Andalkan Impor", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/23/174100215/alasan-baterai-kendaraan-listrik-di-indonesia-masih-andalkan-impor.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm