Beberapa toko mengenakan biaya paket 3,5kg dengan harga 3.500 yen atau sekitar Rp 450.000.
Ide unik sebenarnya bukan baru tercipta di masa pandemi saja. Naruo mengatakan telah melakukannya sejak 14 tahun lalu ketika putranya lahir.
"Saya sedang memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk kerabat yang tinggal jauh dan tidak bisa datang menemuinya," terangnya, dikutip dari Guardian.
Ia lalu memutuskan untuk membuat karung beras yang berat dan bentuknya sama dengan bayi, sehingga kerabat bisa memegangnya dan merasakan kelucuan si anak.
Sejak saat itu, Ono telah memperluas rangkaian produk untuk memasukkan tas beras perayaan bertema pernikahan.
Kantong beras pernikahan akhirnya menjadi lebih populer daripada yang lahir. “Selama pandemi, permintaan mereka benar-benar meningkat karena orang tidak dapat melakukan perjalanan ke upacara pernikahan,” tambah Naruo.
Hal ini kemudian juga berkembang ke tradisi mengunjungi bayi yang baru lahir.
Untuk sementara, sekarung beras lucu bergambar wajah bayi ini cukup sebagai pengganti kelucuan si bocah.
Nah terlebih lagi, bayi masih amat rentan dan berisiko terinfeksi virus apabila dikunjungi oleh kerabat atau keluarga yang tidak satu rumah di era pandemi ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Tamu Setelah Lahiran, Orangtua Jepang Kirim Beras Bergambar Bayi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/10/154840320/cegah-tamu-setelah-lahiran-orangtua-jepang-kirim-beras-bergambar-bayi?page=all#page2.