Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad ( )

Ini Ulasan Ustadz Abdul Somad Tentang Wajib Tidaknya Anak Mengganti Puasa Orangtua yang Pernah Dilakukan

26 September 2022 13:53 WIB

SonoraBangka.idPuasa menjadi perbuatan yang wajib dilakukan. Bahkan jika sengaja ataupun tidak, meninggalkannya maka wajib mengganti atau mengqadha nya.

Nah, apakah Anak Wajib Mengganti Puasa Orangtua yang Pernah Dilakukan? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Namun bagaimana jika yang tidak puasa tersebut orangtua, apakah anak wajib untuk menggantikannya?

Hal ini ditanyakan langsung orang sang anak kepada Ustadz Abdul Somad tentang orangtua yang tak pernah puasa.

"Bagaimana kalau orangtua kita, ayah dari kecil sampai umur 60 tahun gak pernah puasa?

Terus disuruh mengqadha tidak mau, apakah anak tetap wajib mengganti? Apakah yang ganti juga dapat pahala?," Begitu bunyi pertanyaan tersebut seperti dikutip dari pengagum.ustadz_Abdulsomad

Ustadz Abdul Somad menjelaskan tak hanya menggantikan puasa qadha namun sang anak akan mendapat banyak pahala.

"Nampaknya anak nggak ikhlas, engkau tetap dapat pahala.

Puasanya Senin kamis, lebihnya mengqadha, besok hari Sabtu, habis itu Ahad, hari Senin nanti malamnya, saya niat puasa qadha gantikan puasa bapak saya yang sudah meninggal kemarin. 

Maka ibu bapak dapat 3, pahala puasa qadhanya dapat, pahala puasa seninya dapat, pahala puasa sunnah sya'bannya dapat, amal kebaikan

Masalah perbuatan jelek itu urusan dia dengan Allah, tapi kita tidak dapat dipungkiri bahwa dia ayah kita," kata Ustadz Abdul Somad.

Sosok Ustadz Abdul Somad

Dilansir dari Wikipedia, Ustaz H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara, atau lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad lahir 18 Mei 1977 adalah seorang da'i atau penceramah agama Islam dari Indonesia yang terutama berfokus dalam bidang ilmu hadis dan fikih.

Ia juga berprofesi sebagai dosen dan pernah mengajar di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau pada tahun 2009–2019.

Abdul Somad merupakan putra pasangan Bakhtiar dan Rohana. Dari pihak ibu, garis keturunannya bersambung kepada Syekh Abdurrahman atau dijuluki Tuan Syekh Silau Laut I, seorang ulama sufi beraliran Tarekat Syattariyah kelahiran Rao, Batu Bara.

Tuan Syekh Silau Laut I merupakan keturunan perantau Minangkabau yang moyangnya berasal dari Mudik Tampang, Rao, Pasaman.

Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul Somad dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran. Tamat dari SD Al-Washliyah Medan pada 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan.

Setelah lulus pada 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang, Sumatra Utara selama satu tahun. Pada 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada 1996.

Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998, ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Pada 1998, ketika pemerintah Mesir membuka beasiswa kepada 100 orang Indonesia untuk belajar di Universitas Al-Azhar, ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.

Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.

Pada 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa. Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.

Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies) yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.

Pendidikan

Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan formal terakhir saat ini hingga jenjang doktor dalam bidang Ilmu Hadis, secara terturut-turut pendidikannya dapat dituliskan sebagai berikut:

SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990

Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993

Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996

S1 Universitas Al-Azhar, Mesir, 2002

S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006

S3 Universitas Islam Omdurman, Sudan, 2019

Profesor Tamu di Universitas Islam Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam, 2020-2022

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Apakah Anak Wajib Mengganti Puasa Orangtua yang Pernah Dilakukan? ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad, https://bangka.tribunnews.com/2022/09/26/apakah-anak-wajib-mengganti-puasa-orangtua-yang-pernah-dilakukan-ini-penjelasan-ustadz-abdul-somad?page=all.
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm