SonoraBangka.id - Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, mengatakan, pihaknya optimistis menargetkan Kota Pangkalpinang zero stunting pada tahun 2024 mendatang.
Hal itu sebagaimana target nasional, di mana kasus stunting harus di bawah 24 persen.
"Kita harus kejar terus sampai nol kasus stunting, khususnya di Kota Pangkalpinang," kata Maulan Aklil kepada Bangkapos.com, Senin (26/9/2022).
Ya, pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memastikan penurunan prevalensi stunting atau bayi kerdil menjadi satu dari prioritas dalam pembangunan daerah.
Maulan Aklil memaparkan, untuk menuju nol kasus stunting, pemerintah kota tidak bisa bekerja sendiri. Melalui Rembuk Stunting, pihaknya menjalin kerja sama dengan instansi dan stakeholder terkait. Mulai dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Organisasi Profesi Kesehatan, serta perguruan tinggi yang ada.
Berbagai strategi terus dilakukan oleh pemerintah kota guna menuntaskan permasalahan yang dapat melemahkan generasi muda. Satu diantaranya melakukan pendekatan kepada warga terkait pola asuh anak.
"Alhamdulillah ini terus kita kejar, ini merupakan tanggung jawab kita," terang Molen, sapaan akrabnya.
Pada aspek kesehatan, pemerintah kota melakukan percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan melalui intervensi spesifik yang ditujukan kepada kelompok sasaran, yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Menurut dia, intervensi tersebut fokus pada penguatan pelayanan kesehatan dan gizi, serta dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang di semua level pelayanan, mulai dari posyandu hingga rumah sakit.
Selain itu, pihaknya juga melakukan berbagai upaya penguatan. Seperti peningkatan kualitas program, penguatan edukasi kesehatan dan gizi, penguatan manajemen intervensi di puskesmas dan posyandu yang dilakukan secara komprehensif dalam sistem surveilans yang berkelanjutan.