"Jadi sama saja rem ditekan terus sambil jalan. Kampas rem overheat dan lengket pada piringan disc brake. Bahaya, pengendara motor bisa jatuh terjungkal," ujar Nurhadi.
Jusri Pulubuhu, Training Director sekaligus founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, kasus rem blong motor matik bisa disebabkan piringan cakram yang overheat dan kampas rem lengket.
Teknik berkendara keliru di jalan pegunungan yakni terlalu sering memakai rem akhirnya membuat sil master rem pecah atau minyak rem mendidih.
"Ketika melewati turunan panjang jeda waktu pengereman 3-5 detik. Istilahnya rem di kocok supaya minyak rem tidak mendidih. Supaya aman, kombinasikan rem depan dan belakang bergantian. Piringan cakram dan piston kaliper rem agar tidak overheat," ucap Jusri.
Untuk itu, Jusri menyarankan, ketika akan melewati jalan menurun supaya kerja rem lebih ringan dapat di kombinasi dengan engine brake.
Putaran gas di buka sekitar 2.000 - 3.000 rpm, kalau terasa ada tenaga dorong baru diimbangi menekan rem. Alhasil, pengereman skutik tidak terbebani dan risiko rem blong bisa di cegah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain karena Kampas, Rem Skutik Bisa Gagal Berfungsi karena Hal Ini", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/29/113100615/selain-karena-kampas-rem-skutik-bisa-gagal-berfungsi-karena-hal-ini?page=all#page2.