Dampak SJS terhadap Kesehatan Mental Afina Syifa
Terkait kesehatan mentalnya, Afina mengungkapkan bahwa ia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya saat menderita SJS.
Apalagi ketika memasuki fase depresi dari bipolarnya. Di fase itu, ia rentan merasa sedih berkelanjutan dan takut untuk menghadapi hidup.
“Sebenarnya ketika aku sakit SJS itu aku ada di titik aku pengin bunuh diri. Ada fase di mana setiap malam aku menangis karena semuanya terasa sakit banget,” ungkap Afina.
Namun ia mengurungkan niatnya saat itu karena teringat oleh salah satu ayat di dalam Al-Qur’an.
“Tapi ketika aku berpikir ingin bunuh diri, aku ingat salah satu ayat di Al-Qur’an bahwa Allah itu menyayangi aku. Jadi kalau yang di Atas saja sayang sama aku, aku juga harus sayang sama diri aku. Apalagi perjuangan aku sudah panjang banget,” pungkasnya.
Di saat yang bersamaan, ia justru turut menemukan kebahagiaan, khususnya dalam hal perjalanan mengenal dirinya sendiri.
Menurutnya, ini merupakan titik balik yang membuatnya belajar untuk menerima kondisinya, baik kondisi fisiknya saat itu maupun mentalnya.
“Tapi dari situ aku ada kebahagiaan juga, sih, aku jadi belajar ikhlas, sabar. Mungkin basi banget, ya, tapi menurut aku ini merupakan bagian dari kesehatan mental juga,” jelasnya.
Afina mengatakan, belajar untuk ikhlas dan sabar merupakan cara terbaik agar dirinya tetap tenang meski sedang sakit atau sedih sekalipun.
Pengalamannya menghadapi SJS juga merupakan bagian terpenting dalam perjalanannya untuk lebih memahami dan menerima dirinya sendiri.
“Waktu SJS aku belajar menghadapi diri sendiri, jadi ngobrol dan curhat sama diri sendiri. Jadi menghadapi diri sendiri, aku bayangin di depan aku itu ada aku, di mana aku berusaha megang dia, peluk dia, dan mencoba menenangkan,” ceritanya.
Meskipun Afina membutuhkan waktu tak sebentar untuk mencapai titik menyayangi diri sendiri, namun ia percaya pada setiap proses yang dilaluinya.
“Alhamdulillah aku masih hidup karena SJS itu tingkat kematiannya tinggi. Kata dokter kasus ini langka, tapi ada juga orang yang kayak aku,” tutur Afina Syifa.
Terakhir, ia mengaku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk hidup dan lebih menerima dirinya usai terkena SJS.
Pasalnya menurut dokter yang menangani Afina, sindrom ini langka dan memiliki kemungkinan kematian yang tinggi.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533502678/sempat-viral-di-tiktok-afina-syifa-ceritakan-pengalamannya-saat-kena-steven-johnson-syndrome?page=all