SonoraBangka.id - Setidaknya ada 127 orang meninggal dunia usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadiun Kanjuruhan Malang.
Ya, Sabtu (1/10/2022) kemarin menjadi duka mendalam bagi persepakbolaan nasional.
Bahkan dilihat dari jumlah orang yang tewas, tragedi di stadion Kanjuruhan ini lebih memprihatinkan dibanding tragedi berdarah Hillsborough yang menewaskan 96 penonton yang tengah menyaksikan laga semifinal Piala FA antara Nottingham Forest vs Liverpool pada 15 April 1989.
Entah kebetulan atau tidak, sehari lalu, akun resmi instagram Liverpool mengunggah sederet foto yang dirangkai dalam satu bingkai foto korban tragedi berdarah Hillsborough.
Dalam keterangan foto tertulis bahwa unggahan tersebut sebagai bentuk penghormatan sekaligus mengenang tragedi yang terjadi 29 tahun silam ketika sebanyak 96 orang telah menjadi korban.
Saat itu banyaknya penonton membuat rubuhnya tribun stadion lantaran tak muat menampung ribuan suporter yang sudah berjubel.
Salah satu tribun stadion berkapasitas hampir 40.000 kursi itu tiba tiba ambruk ketika pertandingan baru beberapa menit berjalan.
Di tanah air, kabar duka datang dari Stadion Kanjuruhan Malang, dimana 127 orang dilaporkan tewas usai Arema menjamu seteru abadinya, Persebaya di lanjutan Liga I dengan skor 2-3 untuk kemenenagan Persebaya.
Kekalahan atas Persebaya itu membuat sedikitnya 3 ribu pendukung Arema masuk ke lapangan meluapkan kekecewaan. Mereka mengejar pemain, dan official uantuk menayakan alasan atas kekalahan tersebut.
Akibatnya, 127 orang, dua di antaranya adalah polisi meninggal dunia pasca kerusuhan yang terjadi usai Arema kalah di kandang usai menjamu seteru abadinya, Persebaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam.
Tembakan gas air mata yang dilakukan petugas keamanan untuk mengatasi sikap anarkis suporter inilah yang membuat suporter yang turun ke lapangan berkumpul di satu titik hingga menyebabkan beberapa di antara mereka kehabisan nafas.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, menyatakan duka mendalam atas tragedi ini saat konferensi pers Minggu (2/10/2022) dini hari.
“Pertema-tama kami menyesalkan dan prihatin dan berduka cita atas kejadian ini. Dimana terjadi pertandingan sepakbola antara Arema dan Persebaya,” kata Irjen Nico.
Kapolda juga menjelaskan bahwa sejak awal untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, pertandingan tidak menyediakan kuota untuk suporter Persebaya.
Ditegaskan juga oleh Kapolda bahwa rangkaian pertandingan tidak ada masalah dan sudah selesai dengan skor akhir 2-3 untuk Persebaya.
“Permasalahan terjadi setelah pertandingan berakhir, terjadi kekecewaan para penonton yang melihat tim kesayangannya yang selama 23 tahun tidak pernah kalah di kandang sendiri, namun malam ini dikalahkan.
Rasa kecewa itulah, lanjut Nico, yang membuat penonton turun ke lapangan untuk melampiaskan kekecewaan mereka.
“Pengamanan melakukan pencegahan sampai di lakukan pencegahan dengan gas air mata karena sudah anarkhis. Dari gas air mata ini mereka diarahkan ke pintu 10 atau 12 sehingga tejadi pnumpukan Saat penumpukan itu beberapa diantranya mengalami sesak nafas. Hingga akhirnya 127 orang meninggal dunia,” kata Kapolda.
Kapolda menjelaskan, 30 orang dinyatakan meninggal di stadion dan sisanya meninggal saat dilakukan upaya pertolongan.
Kapolda menjelaskan, dalam insiden tersebut juga terdata 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri dan juga 3 mobil pribadi.
“Saat ini masih ada 180 orang yang masih harus mendapatkan perawatan medis,” kata Kapolda.
Sebelumnya diberitakan, tidak pernah kalah di kandang selama 23 tahun, membuat Aremania, Suporter Arema Malang mengamuk usai timnya dikalahkan Persebaya 2-3 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kemarahan Aremania pecah usai peluit panjang berbunyi dan papan skor berpihak kepada Persebaya, musuh bebuyutan Arema yang dalam lanjutan pertandingan Liga I 2022 tersebut tak didukung oleh Bonek, suporter Persebaya.
Sebagaimana diketahui, Panitia Penyelenggara (Panpel) bersama aparat keamanan sebelumnya telah sepakat jika saat arema menjamu Persebaya di Malang, tidak diberikan kuota untuk suporter Persebaya.
Kekalahan Arema tersebut membuat Aremania kecewa dan dilaporkan sekitar 3.000 suporter masuk ke lapangan untuk mencari pemain dan official Arema untuk mempertanayakan kekalahan tersebut.
Saat suporter turun ke lapangan, situasi mulai tidak terkendali. Beberapa di antara suporter mulai melakukan perusakan termasuk merusak dua mobil yang ada di dalam stadion.
“Tidak semua suporter turun. Dalam laporan sementara hanya sekira 3.000 suporter yang turun ke lapangan dan sisianya tetap ada di tribun. Mereka mulai anarki dan bahkan melakukan perusakan sehingga dilakukan upaya tegas,” kata Kapoda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta, yang melakukan konferensi pers Minggu (2/10/2022) dini hari.
Dalam keterangan pers tersebut, Nico menyebut sedikitnya 127 orang meninggal dunia, 125 teridentifikasi sebagai suporter dan 2 di antaranya adalah petugas kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, Suporter Arema FC, Aremania mengamuk saat jagoannya dipecundangi Persebaya dengan skor 2-3.
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya ini sebelumnya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.
Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Tragedi 127 Suporter Arema Tewas Kalahkan Tragedi Hillsborough di Ingris 1989 yang Tewaskan 96 Orang, https://bangka.tribunnews.com/2022/10/02/tragedi-127-suporter-arema-tewas-kalahkan-di-tragedi-hillsborough-1989-yang-menewaskan-96-orang?page=all.