SonoraBangka.id - Perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti secara fisik, verbal, dan psikologis oleh seseorang terhadap seseorang yang merasa tidak berdaya.
Perundungan memang bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali lingkungan sekolah, bahkan di pesantren sekalipun.
Sebagai tindakan preventif, sekolah bisa memberikan pelajaran tentang pentingnya kasih sayang antarsiswa dan dampak buruk perundungan.
Namun, di luar tindakan pereventif, ada yang kiranya tak kalah penting dilakukan, terutama oleh orang tua.
Terlebih bagi mereka yang putra atau putrinya sudah menjadi korban perundungan di sekolah.
Melalui webinar bersama Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia (YPUI), Jumat (7/10/2022), psikolog Dra. Dharmayati Utoyo Lubis, M.A., Ph.D, menyampaikan pandangannya.
Menurut Dharmayati, jika menghadapi kasus perundungan di mana anak menjadi korban, sebaiknya orang tua jeli menangkap perubahan perilaku, sikap, dan emosi anaknya.
Pihaknya juga menyarankan agar orang tua menyikapi perundungan dengan kepala dingin, tidak emosional, dan obyektif.
Kawan Pun perlu segera mencari kebenaran beritanya, sehingga yakin apakah memang betul yang dialami anak adalah kasus perundungan, bukan hanya pertengkaran atau perkelahian.
Jangan lupa juga untuk melakukan introspeksi, apakah orang tua selama ini sudah menjadi model perilaku (role model) yang tepat bagi anaknya.
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh orang tua jika anak menjadi korban dari tindakan perundungan?
Orang tua perlu melakukan coping yang tepat, pertama adalah dengan bicara hati ke hati dengan anak.
Dengarkan anak. Mendengarkan yang berarti listening bukan hearing, yaitu mendengarkan verbalisasi anak dan melihat ekspresi mereka.
Jadi, dengan begitu orang tua bisa merasakan perasaan anak ketika dirundung sehingga dapat memberi dukungan agar anak dapat mencurahkan isi hatinya.
Sebagai strategi coping, orang tua perlu mendukung keterusterangan anak supaya mereka tidak mengalami stres.
Bangkitkan self esteem dan perilaku prososial anak, serta hindari bersitegang dengan mereka yang baru mengalami perundungan.
Tak cukup sampai di situ, orang tua juga membutuhkan ruang untuk saling berkomunikasi dengan orang lain yang mengalami hal serupa.
Hal ini agar orang tua mendapatkan bantuan dan saran, sehingga bisa lebih bijak mencari solusi untuk apa yang telah dialami anaknya.
Intinya adalah tetap tenang, selidiki, dan tak perlu marah-marah ke semua pihak ya, Kawan Puan.
Kira-kira, begitulah strategi yang dapat dilakukan orang tua dalam menyikapi anak yang menjadi korban perundungan menurut psikolog.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533515936/anak-alami-perundungan-ini-strategi-yang-bisa-dilakukan-orang-tua-menurut-psikolog?page=all