SonoraBangka.id - Ketika anak melakukan kesealah atau bersikap buruk, sebagian orang tua biasanya memarahi anak.
Kali ini dr Aisah Dahlan menjelaskan 5 Dampak buruk bila orang tua sering memarahi anak.
Namun, reflek semarah yang dilakukan para orang tua kepada buah hatinya jangan pernah dianggap sepele.
Beberapa di antara kita beranggapan, masalah selesai ketika orangtua yang habis memarahi anaknya menyesal, lantas meminta maaf.
Padahal, kenyataannya tidak semudah itu.
Sikap marah orangtua pada anak dapat meninggalkan luka mendalam pada diri putra atau putrinya.
Tidak baik untuk pribadi anak sendiri bahkan termasuk orang tuanya.
Anak bisa melakukan tingkah laku yang bisa menguji kesabaran.
Wajar jika satu atau dua tingkah bisa membuat emosi orangtua menjadi terpancing, terutama ketika si kecil tak bisa dinasihati dengan baik.
Perlu diingat bahwa memarahi, meneriaki bukanlah solusi yang tepat.
Bahkan, kalimat dari orang tua yang tak disangka akan menyakitkan untuknya bisa berdampak buruk pada dirinya.
Tidak jarang pula kita melihat orang tua memarahi anak secara berlebihan.
Maka perlu bagi orang tua untuk mengetahui akibat yang akan terjadi bila anak sering dimarahi.
Berikut penjelasan dr Aisah Dahlan sebagaimana dilansir Bangkapos.com dari video kanal Youtube dr aisah dahlan fans pada 5 Oktober 2022.
Menurut dr Aisah Dahlan ada 5 hal ini akan terjadi pada anak yang sering dimarahi.
Seorang anak yang sering dimarahi akan memiliki perilaku seperti berikut ini:
Pemarah
Dampak anak sering dimarahi yang pertama adalah anak akan menjadi pribadi yang pemarah.
Walaupun sebenarnya dalam setiap otak anak itu ada otak emosi, karena sering dimarahi justru anak akan menjadi pemarah.
"Pemarah kalau watak ekstrovert dia bisa diekspresikan, tapi kalau wataknya introvet dia marah, dia masuk ke dalam, dia akan ngambek terus, itu juga marah namanya," kata dr Aisah Dahlan.
Anak memiliki sifat egois dan keras kepala
Dampak yang kedua bila sering memarahi anak adalah anak akan menjadi egois dan keras kepala.
Jadi, agar anak tidak memiliki sifat egois dan keras kepala hindari sering memarahinya.
Anak mempunyai kepercayaan diri yang buruk
Akibat sering dimarahi, bukannya tambah pinter, anak justru akan menurun kepercayaan dirinya.
Sering memarahi anak berdampak pada mental anak itu sendiri.
Anak menjadi trauma dan depresi
Dampak yang selanjutnya bila sering memarahi anak adalah anak akan menjadi trauma dan depresi.
Ciri-ciri depresi itu anak akan selalu menyakiti dirinya, seperti dia akan membenturkan kepalanya ke tembok dan sebagainya.
"Dia akan selalu mengatakan, lebih baik saya mati, percuma saya hidup, ibuku saja, bapaku saja begini, itu depresi karena terlalu sering dimarahi," kata dr Aisah Dahlan.
Marah tidak mengajarkan hal apa pun
Banyak yang beranggapan dengan memarahi, anak akan menjadi penurut.
Mungkin iya, namun dalam hatinya akan ada semacam perasaan yang kurang bagus bagi dia.
Yang ada ketika anak sering dimarahi dia akan menjadi pribadi yang lemah mentalnya.
Kemudian hal-hal buruk lainnya yang bisa saja terjadi ketika anak sering dimarahi.
UItulah penjelasan dr Aisah Dahlan mengenai 5 Dampak buruk bila orang tua sering memarahi anak.
Ya, semoga kita termasuk orangtua yang tidak melakukan hal itu ya!
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Jangan Anggap Sepele, Inilah 5 Dampak Buruk Jika Orang Tua Sering Memarahi Anak, https://bangka.tribunnews.com/2022/10/05/jangan-anggap-sepele-inilah-5-dampak-buruk-jika-orang-tua-sering-memarahi-anak?page=all.