SonoraBangka.id - Di jaman modern ini, usia bukan lagi menjadi hambatan bagi siapapun untuk mengakses internet selama media untuk mengaksesnya tersedia.
Tidak sedikit orang tua 'zaman now' memberikan berbagai fasilitas seperti laptop maupun gawai untuk menunjang komunikasi maupun pendidikan anaknya.
Namun, selain memiliki sisi positif, tentu internet juga memiliki sisi negatif. Hal itulah yang perlu dicermati oleh para orang tua sebelum memberikan izin pada anak untuk mengakses internet.
Menurut Hilarie Cash PhD, pendiri reSTART, pusat perawatan pasien rawat inap pertama di AS untuk kecanduan internet, teknologi internet sangatlah adiktif karena dampaknya langsung dapat dirasakan.
Menurutnya, ada beberapa indikasi sederhana untuk melihat anak mulai mengalami 'kecanduan' internet:
1. Waktu online anak mulai mengganggu aktivitas sehari-hari anak yang normal seperti waktu makan, waktu belajar, atau datang ke tempat les.
2. Anak tidur larut malam dan tampak kelelahan di pagi hari.
3. Anak tidak bisa fokus pada tugas dan kegiatannya tanpa online dulu sebelumnya.
4. Jika orangtua mencoba mengurangi waktu online, anak menjadi agresif, gelisah atau jengkel secara tidak normal.
5. Anak mulai kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya membuatnya bergairah, seperti bergaul dengan teman-teman atau bermain di luar.
Dikutip dari pijarpsikologi.org, untuk membantu mencegah kecanduan online orangtua dapat mencoba 3 tips berikut.
1. Batasi waktu online
The American Academy of Pediatrics mengatakan dua jam adalah batas maksimal namun Demetri Christakis, Direktur Pusat Kesehatan Anak, Perilaku dan Pengembangan Rumah Sakit Anak Seattle, berpikir 2 jam masih terlalu banyak dan hanya menyarankan 1 jam.
Apabila akses internet diberikan secara bebas dan tidak terbatas, dikhawatirkan akan mengurangi aktivitas fisik dan aktivitas sosial yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
2. Berikan contoh
Orangtua juga bertanggungjawab memberikan teladan mengenai hal ini.
Jangan menghabiskan waktu berjam-jam dengan gawai ketika anak-anak ada di rumah dan jangan fokus update media sosial ketika berada bersama keluarga.
Keluarga perlu memberi contoh bagaimana menggunakan internet secara tidak berlebihan.
3. Sediakan waktu keluarga
Keluarga yang bahagia tidak diukur dari banyaknya gadget atau bahkan kuota internet yang dimiliki oleh anggota keluarga.
Psikolog keluarga meyatakan bahwa menghabiskan waktu bersama dengan keluarga akan meningkatkan kedekatan di antara mereka.
Kebersamaan ini tidak hanya dipandang sebanyak apa waktu yang diluangkan untuk saling menghabiskan aktivitas bersama, tetapi juga sebaik apa kualitas waktu yang telah diluangkan untuk kebersamaan tersebut.
Untuk meningkatkan kualitas kebersamaan keluarga, hendaknya dilakukan dengan tanpa gangguan apapun, terutama godaan untuk mengakses internet.
4. Mengalihkan keinginan online
Orangtua dapat memberikan alternatif lain agar anak tidak melulu memfokuskan pikirannya untuk mengakses internet.
Ya, ini juga sebagai upaya untuk menghindari penggunaan internet yang berlebihan.
Agar tidak bosa, cara ini juga dapat divariasi. Sebagai contoh, yakni dengan mengalihkan aktivitasnya pada membaca buku dongeng bersama, bermain puzzle, dan sebagainya.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/05884594/jangan-biarkan-anak-kecanduan-gadget-ini-4-tips-yang-bisa-diterapkan?page=all