SONORABANGKA.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bangka Belitung melalui tim pendata telah memutakhiran data 197.992 keluarga sebagai sasaran percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Data ini merupakan 68,2 persen dari target 289.975 keluarga hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) yang tinggal di Provinsi Bangka Belitung.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan monitoring dan rekonsiliasi pemutakhiran data PK-21 Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung Fazar Supriadi Sentosa bersama Bupati Belitung Sahani Saleh, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung MZ Hendra Caya yang berlangsung Selasa dan Rabu (11-12/10/2022).
Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung beserta jajaran Bidang Adpin, Dinas PPKBPMD Kabupaten Belitung dan perangkat desa sampai level RT terus melaksanakan kegiatan Monitoring Pemutakhiran PK-21 tahun 2022.
“Hasil pemutakhiran PK-21 akan digunakan untuk mendukung percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan pada tanggal 4 Maret 2021 yang menargetkan Indonesia terbebas dari kemiskinan ekstrem pada tahun 2024,” kata Fazar Supriadi.
Pada saat kunjungan Monitoring Pemutakhiran PK-21 tahun 2022, Bupati Belitung Sahani Saleh mengapresiasi upaya pemutakhiran yang dilakukan oleh BKKBN.
“Saya sangat mempercayai Data BKKBN, bagi saya data BKKBN itu data yg lebih akurat karena kadernya benar-benar melaksanakan pendataan secara door to door dan selalu dimutakhirkan setiap tahun. Apalagi data BKKBN sekarang sudah menjadi satu satunya sumber data untuk program percepatan penurunan kemiskinan ekstrim. Semoga selanjutnya program-program yang dilakukan pemerintah benar-benar diberikan tepat sasaran sesuai hasil pemutakhiran data keluarga yang dilakukan ini. Sukses terus BKKBN, Berencana itu Keren” ujar Sahani Saleh.
Pemutakhiran PK-21 tahun 2022 berlangsung dari 1 September hingga 31 Oktober 2022 melibatkan tenaga lapangan sebanyak 1.422 Kader Pendata.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 19,93% pada tahun 2019 menjadi 18,6 pada tahun 2021.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Belitung, Isyak mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini, adanya informasi data yang tepat dan akurat mengenai Data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar intervensi program Percepatan Penurunan Stunting oleh mitra kerja/ lintas sektor sehingga tindak lanjut program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belitung dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat sasaran.