Nyatanya, kebiasaan membandingkan ini membuatmu kerap merasa kurang secara finansial dan meminta pasangan untuk menyesuaikan dengan apa yang dimiliki orang lain.
2. Tidak membicarakan masalah keuangan
Selama masa pandemi, banyak pasangan yang mengalami krisis keuangan.
Terutama jika pasangan menjadi korban PHK.
Hal ini tentu dapat memicu permasalahan keuangan dalam keluarga.
Penting bagi pasangan untuk membicarakan masalah ini dan mencari solusi.
Seperti mencari pekerjaan baru, memulai usaha kecil, atau yang lainnya.
3. Merahasiakan keuangan
Hal lain yang dapat memicu konflik terkait kondisi keuangan adalah merahasiakannya dari pasangan.
Setelah memutuskan menikah, penting bagi pasangan untuk mengatur keuangan bersama.
Bahkan dalam mengatur keuangan keluarga diperlukan transparansi.
Merahasiakan keuangan hanya akan menimbulkan rasa curiga antara satu sama lain.
4. Priotitas keuangan yang berbeda
Terakhir, prioritas keuangan yang berbeda juga menjadi pemicu masalah keuangan dalam keluarga.
Contohnya ketika Kawan Puan fokus menabung untuk kebutuhan masa depan anak, pasangan justru menggunakan uang tersebut untuk pergi berlibur dengan teman-temannya.
Perlu dipahami bahwa penting untuk masing-masing memiliki prioritas finansial yang sama.
Jadi, itulah beberapa hal yang memicu konflik finansial dengan pasangan. Jadi hindari kondisi ini, ya!
Tentunya ini akan mengurangi kemungkinan konflik terkait keuangan.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533204916/4-kondisi-yang-menjadi-pemicu-konflik-finansial-dengan-pasangan?page=all