"Kami juga menyiapkan 5 unit genset bergerak dan 29 peralatan juga 23 kendaraan operasional," tambah Darmawan.
Selain itu, sebagai tuan rumah presidensi, Indonesia akan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional para kepala negara G20. Oleh karena itu, PLN menyiagakan 66 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) ultra fast charging serta 200 home charging untuk mendukung operasional 636 kendaraan listrik yang digunakan delegasi dan pengamanan.
"Saat ini kami memastikan keandalan operasional sistem semua sudah siap 100 persen. Mulai dari pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi serta infrastruktur pendukung lainnya juga beroperasi dengan baik," ujar Darmawan.
Dalam gelaran apel akbar posko siaga kelistrikan KTT G20 ini juga dilakukan peresmian pengoperasian PLTG Grati - Pesanggaran 100 MW yang direlokasi dari Grati, Pasuruan, Jawa Timur ke Pesanggaran, Denpasar, Bali.
Sementara itu, mewakili Gubernur Bali, Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Bali I Dewa Putu Sunartha mengapresiasi dukungan PLN terhadap acara KTT G20 di Bali. Sebagai tuan rumah, I Dewa Putu Sunartha ingin agar event KTT G20 di Bali bisa berjalan aman dan sukses sehingga bisa membangkitkan kembali perekonomian dan pariwisata Bali setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Penyelenggaraan rangkaian pertemuan Presidensi G20 harus berlangsung dengan lancar, nyaman, aman, damai dan sukses," ungkap I Dewa Putu Sunartha.