SONORABANGKA.ID - Adalah PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar 39 megavolt ampere (MVA) untuk mendukung operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral hasil tambang atau smelter zinc milik PT Kobar Lamandau Mineral (PT KLM).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin mengatakan, smelter yang terletak di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah ini merupakan smelter zinc pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Kolaborasi ini dilakukan guna mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri lewat hilirisasi mineral,” kata Joharifin dalam siaran pers, Jumat (18/11/2022).
Komitmen tersebut disahkan dalam penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) Penyediaan Tenaga Listrik Daya 39 MVA antara PLN dengan PT KLM.
“Industri smelter merupakan salah satu proyek nasional untuk mendukung hilirisasi mineral, karenanya kami siap untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi para pengembang bisnis di Indonesia dengan kualitas andal dan harga yang kompetitif,” kata Joharifin.
Joharifin mengatakan, sistem kelistrikan di Kalimantan telah terhubung dengan jaringan transmisi interkoneksi Interkoneksi Barito – Mahakam dengan daya mampu 1.780 megawatt (MW) dan beban puncak tertinggi 1.305 MW dengan cadangan 475 MW.
“Sistem kelistrikan PLN saat ini sudah andal, sehingga tidak ada lagi isu defisit daya. Jadi bagi para pengusaha yang berniat akan membangun industri di Kalselteng silakan bangun, Anda fokus mengurus bisnisnya, kami yang urus listriknya,” jelas Joharifin.
Joharifin berharap, dengan penandatanganan ini dapat berdampak luas untuk perekonomian baik di daerah maupun secara nasional. Karena kehadiran industri smelter dapat menyerap tenaga kerja lokal yang kemudian berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Dengan mulai tumbuhnya tempat-tempat industri seperti ini, tentu besar harapan kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, apalagi seperti kita ketahui bersama saat ini adalah masa bangkit akibat pandemi Covid-19,“ jelas Joharifin.
Direktur Utama PT Kobar Lamandau Mineral (PT KLM), Chandra Sastrawiliong mengatakan, dengan dukungan PLN tersebut, diharapkan dapat mendukung operasional KLM. Apalagi, selama ini Indonesia masih mengimpor produk zinc ingot atau logam seng dari luar negeri.
“Menjawab kebutuhan pasar yang semakin besar dengan sumber daya yang tersedia, PT KLM memproduksinya di dalam negeri dengan tingkat kemurnian mencapai 99,9 persen sehingga proses pengolahan bahan baku ini membutuhkan energi listrik yang besar dan andal,” ungkap Chandra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Smelter Zinc Pertama di Indonesia Beroperasi, PLN Siap Pasok Listrik 39 MVA ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/11/18/113000226/smelter-zinc-pertama-di-indonesia-beroperasi-pln-siap-pasok-listrik-39-mva-.