"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk), itu wong tuo aku," ucap Anjas.
Pihak keluarga Anjas pun menuntut Dona dan keluarganya mengembalikan mahar yang telah mereka terima, yakni emas sekitar 13 gram dan uang sebesar Rp 35 juta.
Namun, Dona dan keluarganya tak mampu mengembalikan uang Rp 35 juta tersebut karena telah dibelikan motor seharga Rp 30 juta.
Tingginya sorotan publik atas kasus ini menimbulkan keresahan bagi warga desa Belambangan, Kecamatan Buay Runjang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, termasuk bagi sang Sekretaris Desa (Sekdes), Rientice.
Rientice mengaku marah kepada Dona, calon mempelai perempuan dalam kasus tersebut yang merupakan warga desa Belambangan.
Dia pun meminta kepada Dona untuk membuat klarifikasi terkait persoalan yang menyeret nama desanya itu.
Rientice mengakui bahwa hingga H-1 acara pernikahan, tak tampak adanya pelaminan yang terpasang di rumah Dona.
Padahal sebelumnya, menurut Rientice, dia telah melihat buku nikah atas nama Dona dan Anjas lengkap dengan foto keduanya.
Selain itu, Rientice pun membenarkan bahwa Dona telah membeli motor baru, namun dia tak tahu asal-usul uang yang digunakan untuk membayarnya.
Rientice pun mengimbau agar Dona serta keluarganya kembali ke rumah untuk memberi penjelasan soal kasus yang kini ramai dibicarakan publik tersebut.
Pasalnya, dia menjadi khawatir setelah banyak netizen yang menganggap gadis dari desa tersebut memiliki tabiat yang sama dengan Dona.
Meski begitu, dia membantah isu yang menyebut bahwa Dona telah empat kali gagal menikah.
"Setahu saya baru sekali ini. Tidak benar isu yang menyebutkan (Dona) sudah empat kali gagal nikah," pungkasnya, dikutip dari TribunSumsel.com, Selasa (27/12/2022).
Artikel ini telah tayang di https://regional.kompas.com/read/2022/12/27/191234278/update-kasus-pria-batalkan-pernikahan-karena-ibunya-dibentak-sekdes-minta?page=all#page4