SonoraBangka.id - Saat ini kita tentunya kerap mendengar istilah budak cinta atau bucin. Namun, apa arti istilah bucin yang sebenarnya?
Mengapa seseorang yang memiliki pasangan kerap disebut bucin?
Seringnya, bucin dikaitkan dengan seseorang yang rela melakukan apa saja untuk pasangannya.
Bahkan kondisi ini membuat seseorang kehilangan logika mereka.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bucin tidak merujuk pada arti tertentu.
Istilah bucin hanya dikategorikan sebagai bahasa prokem atau bahasa gaul saja.
Beberapa orang menilai jika hal-hal yang dilakukan para bucin kerap tidak masuk akal.
Pasalnya, mereka melakukan berbagai hal hanya demi seseorang yang dicintai, mulai dari mengorbankan harta hingga perasaannya sendiri.
Pada dasarnya, seseorang bisa menjadi bucin ketika jatuh cinta.
Bucin Menurut Pandangan Psikologi
Melansir dari Kompas.com, Sigmund Freud, seorang psikolog mengatakan bahwa bucin adalah kondisi ketika seseorang tengah memuja orang yang mereka kagumi baik secara sadar maupun tidak.
Hal ini ditandai dengan cara mencintai orang lain, baik mencintai kekurangan maupun kelebihannya.
Dalam kacamata psikologi, kondisi semacam ini nyaris terjadi pada remaja ketika mereka berada di fase awal jatuh cinta.
Di fase ini, mereka akan melakukan segala sesuatu untuk mengeksplorasi sisi-sisi seseorang yang dicintai.
Seringnya, pengorbanan dan upaya dilakukan untuk menarik hati orang yang dicintainya untuk kemudian menjadikannya pacar atau pasangan hidup.
Sayangnya, meskipun ada banyak hal yang telah dikorbankan, bucin tidak menjamin seseorang yang kamu cintai akan memberikan perasaan sama.
Nah, seseorang itu disebut bucin adalah ketika mereka rela berkorban meskipun orang yang dicintainya bahkan memilih orang lain.
Jadi, sudah tahu ya sekarang arti istilah bucin dan apakah pernah mengalaminya?
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533649828/arti-istilah-bucin-menurut-psikolog-fenomena-jatuh-cinta-masa-remaja?page=all