"Dengan adanya listrik PLN, masyarakat dapat beraktivitas di malam hari, ibu-ibu bisa memasak dengan peralatan listrik, dan anak-anak dapat belajar dan mengaji di malam hari. Harapannya ke depan dapat dikembangkan industri wisata di Pulau Rengit ini," ungkap Saleh.
Executive Vice President Operasi Distribusi Sumatera-Kalimantan PLN, Agung Nugraha menyampaikan, program listrik perdesaan PLN di Bangka Belitung untuk memperluas jaringan listrik hingga dusun-dusun dan pulau terpencil yang belum teraliri listrik. Sampai dengan tahun 2022, rasio elektrifikasi desa berlistrik di Bangka Belitung sudah mencapai 100 persen.
"Terima kasih atas partisipasi warga yang selama ini sangat membantu dari membawakan peralatan pembangkit, pemasangan jaringan dan pembangkitan. Sehingga pembangunan pembangkit listrik ini bisa berjalan dengan lancar dan cepat," kata Agung.
General Manager Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (UIW Babel) PLN Ajrun Karim menyampaikan, sampai saat ini di Belitung telah ada 9 pulau dengan sistem pembangkit kelistrikan isolated. Sistem ini merupakan sistem dengan satu pusat listrik dan tidak interkoneksi dengan jaringan umum milik PLN, sehingga dapat meminimalisasi biaya investasi yang berkaitan dengan transmisi dan distribusi.
"PLN terus berupaya mewujudkan keadilan energi dengan menyalurkan listrik ke daerah terpencil. Berkat dukungan pemerintah, realisasi rasio desa berlistrik di seluruh pelosok Indonesia dapat terus meningkat," tutup Ajrun.