Pasalnya, sikap tersebut bisa membuat kita terjebak pada saham gorengan yang harganya sudah dimanipulasi dan bisa tidak laku terjual nantinya.
“Jangan mudah FOMO, jangan mudah percaya omongan orang, tetap lihat fundamental perusahaan, dan tetap jangan lupa untuk take profit,” saran Made.
2. Cermat memilih saham
Made mengatakan, ada beberapa saham yang sekiranya akan bertahan di tengah ancama resesi ini, yakni sektor energi dan perbankan.
Menurut Made, sektor perbankan terbilang aman karena diatur dan diawasi sangat ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Apalagi, saham blue chip atau saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil.
“Tetap paling aman saat resesi, kembalilah ke saham blue chip, sama di LQ45 misalnya atau saham BUMN, karena jika ada apa-apa pasti akan di bailout oleh pemerintah,” jelasnya.
3. Investasi emas
Made mengatakan, portofolio investasi yang baik adalah yang terdiversifikasi.
Ini berarti bukan hanya terdiversifikasi produk, namun juga sektor usahanya.
Selain investasi saham, kata Made, investasi emas juga bisa kita prioritaskan saat resesi terjadi.
Pasalnya, menurut Made, emas adalah produk investasi yang stabil.
"Saya menyarankan kalau untuk di masa resesi, tetap paling aman memegang emas, karena justru harganya naik."
"Saat krisis orang akan kembali ke instrumen paling aman yaitu emas,” pungkasnya.
Nah, sudah siap menghadapi resesi di tahun ini?
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053647216/3-tips-aman-berinvestasi-di-tengah-ancaman-resesi-menurut-ahli?page=all