Toyota Innova Zenix vs Reborn Diesel(KOMPAS.com/STANLY RAVEL)
Toyota Innova Zenix vs Reborn Diesel(KOMPAS.com/STANLY RAVEL) ( KOMPAS.COM)

Data Membuktikan Mobil Listrik bisa Berdampak Lebih Buruk untuk Bumi

1 Februari 2023 18:27 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Toyota dianggap lebih memilih mobil hibrida dan hidrogen ketimbang mobil listrik. Toyota kerap dikritik karena dianggap lambat memasuki era mobil listrik dan kurang sejalan dengan tema global.

Kini Toyota mengklaim memiliki data untuk membuktikan bila cuma fokus pada mobil listrik seperti yang dilakukan para pesaing bukan hanya keputusan bisnis yang keliru, tetapi juga bisa berdampak buruk bagi lingkungan.

Kepala ilmuwan Toyota Gill Pratt mengatakan, jauh lebih masuk akal bagi produsen mobil untuk menawarkan mobil dengan sumber energi campuran atau hibrida dan hidrogen ketimbang mobil listrik bertenaga baterai.

Dilansir dari Carscoops, Pratt mengatakan, mobil listrik memang tidak menghasilkan emisi tapi mobil listrik sangat tergantung pada ketersediaan litium, yaitu mineral yang digunakan dalam produksi paket baterai.

Pratt berspekulasi bahwa industri mobil bakal segera kekurangan litium serta mineral lain yang digunakan dalam produksi baterai.

Sebelum itu terjadi maka yang paling masuk akal yaitu membuat mobil hibrida. Teknologi yang menggabungkan mesin konvensional dan baterai sehingga bisa digunakan pada lebih banyak mobil.

Belum lagi kata Pratt, saat permintaan mobil listrik meningkat masalah yang mesti terus diantisipasi ialah kurangnya titik pengisian ulang baterai.

"Ada krisis yang akan datang. Waktu ada di pihak kita. Kekurangan ini tidak hanya bahan baterai, tetapi juga infrastruktur pengisian daya akan memperjelas bahwa satu ukuran tidak cocok untuk semua, dan jawaban terbaik sebenarnya adalah campuran dari berbagai jenis kendaraan," kata Pratt kepada Automotive News, dikutip Rabu (1/2/2023).

Pratt mengatakan, bila ukurannya yaitu emisi CO2, maka manfaat baterai litium yang digunakan untuk jutaan mobil hibrida lebih besar ketimbang cuma digunakan untuk mobil listrik dengan jumlah lebih kecil.

Dalam hipotesisnya, Pratt menjelaskan, 100 unit mobil berbahan bakar bensin akan menghasilkan CO2 sebesar 250 gram/Km.

Kemudian, misalnya untuk membuat satu baterai litium berkapasitas 100 kWh hanya bisa dipakai satu unit Tesla dengan spesifikasi teratas. Tetapi 99 mobil lain yang masih pakai bensin menghasilkan CO2 sebesar 248,5 gram/Km.

Pratt mengatakan, jika baterai berkapasitas 100 kWh itu digunakan membuat mobil hibrida maka bisa dipakai sekitar 90 unit mobil. Sehingga secara akumulasi tingkat emisi rata-rata turun menjadi 205 gram/Km.

Meski demikian, Toyota tidak anti mobil listrik. Baru-baru ini produsen asal Jepang itu mengumumkan akan melansir sedan listrik bZ3X untuk pasar China guna melengkapi SUV bZ4X yang sudah lebih dulu hadir.

Meski demikian, Toyota bersikeras bahwa merek mobil lain seperti Honda, Cadillac, dan Volvo, membuat kesalahan dengan mengerahkan seluruh sumber daya perusahaan cuma untuk membuat EV murni.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data Membuktikan Mobil Listrik Berdampak Lebih Buruk bagi Bumi", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/01/090200315/data-membuktikan-mobil-listrik-berdampak-lebih-buruk-bagi-bumi?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm