SONORABANGKA.ID - Adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia bisa menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di dunia pada tahun 2027-2028 apabila penciptaan ekosistem yang sedang dibangun saat ini terus konsisten.
Pasalnya, Tanah Air mempunyai cadangan melimpah atas sejumlah sumber daya alam yang menjadi bahan penting dalam kendaraan jenis tersebut, seperti tambang, bauksit, nikel, hingga timah.
"Perkiraan saya di tahun 2027-2028 kalau konsisten, bisa jadi nih barang. Jangan takut konsisten dan kawal terus," kata Jokowi saat membuka acara Mandiri Investment Forum 2023 yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/2/2023).
Ia melanjutkan, dengan terciptanya hilirisasi yang konsisten dan berkesinambungan, tak ditampik bahwa sumber daya terkait bisa menghasilkan baterai kendaraan listrik, bahkan baterai lithium.
"Di situ saja, saya nggak tau berapa nilai tambah yang akan muncul. kalau bisa masuk lagi ke mobil listrik kita menjadi produsen terbesar mobil listrik di dunia. Saya nggak tahu lagi nilai tambah yang muncul berada di angka berapa, karena belum kejadian," ujar dia.
Hanya saja diakui, memang untuk mencapai ke sana tidaklah gampang. Mengingat, faktor geografis di Indonesia masih menjadi tantangan.
Sebagai contoh, Nikel ada di Sulawesi dan Maluku Utara, tembaga di Papua, dan sebagainya sementara smelter ada di Jawa.
"Ini yang besar-besar. Bauksit itu ada di Kalimantan Barat dan ada di Kepulauan Riau, di Bintan. Timah ada di Bangka Belitung. Bagaimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya mobil listrik,” kata Jokowi.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir tren kendaraan listrik di Indonesia khususnya yang beroda empat, memang sangat positif. Hal ini, terbukti dari angka penjualan setiap tahunnya yang terus meningkat.
Melansir data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2022 tembus hingga 20.681 unit atau naik sekitar 545,2 persen jika dibandingkan tahun 2021 yang cuma mampu menjual 3.205 unit.
Penjualan itu disumbang dari tiga kategori mobil listrik, yakni yang berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) sebanyak 10.327 unit, hybrid electric vehicle (HEV) 10.344 unit, dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Yakin Indonesia Bisa Jadi Produsen Kendaraan Listrik Terbesar", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/02/144132515/jokowi-yakin-indonesia-bisa-jadi-produsen-kendaraan-listrik-terbesar.