Politisi seharusnya tidak memberitahu para insinyur cara terbaik untuk membuat mobil dan mengurangi emisi hingga nol, kata Jens Giesecke dari Partai Demokrat Kristen CDU.
Makna dari undang-undang tersebut berarti setelah tahun 2035, maka hanya kendaraan bermesin lama, tetapi yang sudah mendapat izin beroperasi, yang bisa jalan.
Padahal kendaraan baru tidak akan tersedia dalam jumlah yang cukup atau akan terlalu mahal. Jens Giesecke menyebutnya efek "Havana".
Di Kuba, sebagian besar mobil yang ada di jalanan adalah mobil "antik", karena AS telah melarang ekspor kendaraan ke negara komunis Kuba.
Fraksi Kristen-Demokrat menganjurkan untuk memberi kesempatan pada kendaraan dengan mesin pembakaran berbahan bakar sintetis, yang diproduksi dengan cara netral iklim.
"Revolusi listrik" mengorbankan pekerjaan di industri otomotif?
Komisaris Uni Eropa untuk Perlindungan Iklim, Franz Timmermans, mengatakan bahwa konversi industri mobil ke listrik sedang berlangsung di seluruh dunia.
"Suka atau tidak suka, revolusi industri sedang terjadi. Kita dapat memilih untuk menjadi yang terdepan atau kita dapat memilih untuk menyingkir dan membiarkan produksi di wilayah lain di dunia," kata Timmersmans di Parlemen Eropa di Strassbourg.
Dalam tiga atau empat tahun terakhir, industri mobil Eropa telah berupaya keras untuk beralih ke kendaraan listrik.
Tapi, anggota parlemen yang kritis di parlemen percaya bahwa restrukturisasi industri juga akan menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan.