Setelah ibu mendapatkan edukasi perihal menyui bagi ibu bekerja, hal kedua yang perlu dilakukan adalah terbiasa dengan memerah ASI.
Menurut peremuan yang akrab disapa Dibha ini, ibu sebisa mungkin sudah belajar memerah ASI meski masih cuti. Sebab, cara kerja ASI ialah semakin banyak dikeluarkan, maka semakin banyak juga produksi ASI dalam payudara.
“Ibu sudah memerah ASI saat masih cuti,” katanya.
Selain melatih diri memerah sejak masih dalam masa cuti, Farahdibha juga menyarankan agar ibu menyusui dapat memerah ASI dengan menggunakan tangan. Mengapa demikian?
Tidak semua ibu menyusui dapat membeli pompa ASI karena harga yang diperjualkan relatif mahal. Jadi, memerah ASI menggunakan tangan bisa memperlancar ASI dan menekan biaya.
Ketiga,ibu menyusui harus mengetahui proses penyimpanan ASI dengan benar. Perlu diketahui kalau ASI memiliki ketahan yang berbeda-beda pada suhu tertentu.
“Harus tau cara menyimpan ASI, menyimpan ASI di udara luar bisa berapa, di kulkas berapa, di kulkas dua pintu, dan freezer berapa lama,” jelasnya.
Tak hanya cara menyimpan, ibu menyusui juga harus tahu bagaimana cara mencairkan ASI. Tentunya, hal semacam ini bisa di dapatkan jika Kawan Puan telah mengikuti kelas edukasi.
Demikian beberapa tips agar ibu menyusui tetap lancar menyusui bahkan saat bekerja.
Namun yag harus diingat bahwa, edukasi diri bahkan saat bayi masi di dalam kandungan.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/532819733/untuk-ibu-bekerja-begini-tips-agar-proses-menyusui-berjalan-lancar?page=all