SonoraBangka.id - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan anak (11) oleh dua remaja di Makassar karena tergiur uang dari penjualan organ tubuh.
Berdasarkan keterangan pelaku, ia mendapat informasi tentang penjualan organ tubuh di internet.
Internet memang mendatangkan banyak manfaat.
Namun, jika berkaca dari peristiwa tersebut, kita juga perlu waspada dengan kebebasan informasi yang ada di internet.
Jangan sampai, anak kita menjadi pelaku kejahatan karena terinspirasi dari informasi yang mereka baca.
Belum lagi, anak bisa saja terpapar konten dewasa hingga mengalami cyberbullying.
Walaupun banyak bahaya yang mengintai, bukan berarti anak sama sekali dilarang menggunakan gawai.
Sebagai orang tua, kita pun perlu mengawasi atau mengontrol aktivitas online anak agar terhindar dari informasi-informasi yang berbahaya.
Lantas, bagaimana cara mengawasi aktivitas online anak?
Dilansir dari Very Well Family, Sahabat NOVA bisa melakukan beberapa tips berikut ini:
Gunakan parental controls
Kita dapat dengan mudah mengaktifkan fitur pengawasan parental controls di gadget atau internet.
Pelajari cara menghidupkan dan menggunakan parental controls apa pun yang disertakan dengan ponsel.
Dengan parental control, kita bisa memberikan keamanan bagi anak dalam mengakses internet dari ancaman siber.
Komunikasi langsung
Penggunakan teknologi seperti parental control memang membantu.
Namun, seringkali kita terlalu banyak menaruh kepercayaan pada sistem, dan melupakan seberapa mahir anak-anak dalam berteknologi.
Jadi, kontrol orang tua terbaik adalah orang tua aktif yang mengajari anak-anak mereka penggunaan elektronik yang sehat, berbicara tentang bahaya teknologi baru, dan menyadari apa yang mereka lakukan.
Sahabat NOVA bisa melakukan langkah-langkah berikut:
1. Bicaralah dengan mereka sesuai usia
Langkah pertama coba bahas soal internet dengan anak sesuai dengan usianya.
Sahabat NOVA bisa membahas tentang konsekuensi sexting, melihat situs web, foto, dan video yang tidak pantas, dan kemungkinan bahwa orang yang mereka ajak mengobrol secara online mungkin tidak seperti yang terlihat.
Setelah itu, lanjutkan percakapan tentang topik ini dan ajukan pertanyaan kepada anak-anak tentang apa yang mereka lakukan secara online dari waktu ke waktu.
2. Ingatkan anak
Kita perlu mengingatkan anak untuk tidak mempercayai semua yang mereka lihat atau baca.
Pasalnya, banyak hal yang mereka lihat di internet tidak benar.
3. Ajak anak untuk bersikap terbuka
Dorong mereka untuk berbicara dengan kita jika mereka melihat sesuatu yang membingungkan atau sepertinya tidak benar.
4. Ajari anak soal informasi pribadi
Ajari anak-anak untuk tidak memposting terlalu banyak informasi pribadi tentang diri mereka atau aktivitas mereka secara online.
Selain itu, minta anak menggunakan nama yang tidak menyertakan nama asli, alamat email, usia, atau informasi pengenal lainnya.
5. Peringatkan mereka tentang cyberbullying
Kita juga perlu mengajari mereka soal cyberbullying.
Ini termasuk soal melecehkan orang lain secara online, menyebarkan rumor, atau menyamar sebagai anak lain untuk mengirim pesan teks atau email yang menyakitkan.
6. Izinkan anak-anak untuk hanya menggunakan situs web dan game yang sesuai dengan usia
Misalnya, Facebook mewajibkan anak-anak berusia minimal 13 tahun untuk mendaftar, dan banyak game populer yang disukai anak-anak muda yang memungkinkan akses internet diberi peringkat "R" untuk "Remaja" atau "D" untuk "Dewasa" dan hanya boleh dimainkan oleh orang dewasa.
7. Batasi waktu layar
Dorong anak untuk melakukan aktivitas di kehidupan nyata.
Selain itu, batasi juga waktu layar (yang harus mencakup waktu menonton TV, menggunakan komputer, bermain video game, atau menggunakan iPod, ponsel, atau perangkat media lainnya).
Anda bisa menerapkan aturan tidak lebih dari satu atau dua jam sehari , karena aktivitas internet bisa sangat membuat ketagihan.
Jadi, itulah beberapa cara mengawasi aktivitas online anak. Semoga sebagai orangtua kita bisa mendidik anak-anak hingga berhasil ya!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053654087/7-cara-mengawasi-aktivitas-online-anak-bisa-cegah-bahaya-internet?page=all