SonoraBangka.id - Beberapa waktu lalu, diet sehat ala Tya Ariestya sempat viral karena dipercaya ampuh turunkan berat badan.
Namun, bagaimana menurut pendapat ahli gizi mengenai diet sehat ala Tya Ariestya yang bisa memangkas berat badan dengan terbilang waktu yang cepat?
Diketahui, lewat unggahan di Instagram pribadinya memang terlihat jelas jika tubuh aktris Tya Ariestya jauh lebih langsing dari sebelumnya. Bagaimana tidak, ia berhasil menurunkan puluhan kilogram dalam hitungan bulan.
Kesuksesan ini pun ia bagikan dalam sebuah buku yang baru dirilisnya. Namun, tak lama berselang, gejolak dan kritik datang pun datang. Ada yang ikutan sukses langsing, tapi sebagian besar lainnya malah mengalami gangguan kesehatan. Lho, kok bisa?
Turun Cepat, Risiko Besar
Dilihat dari menu diet yang dipaparkan di dalam buku, menurut Putri MJ, S.Gz., Ahli Gizi, diet seperti yang dilakukan Tya termasuk ke dalam jenis diet Very Low Calorie Diet (VLCD) atau diet sangat rendah kalori. Pola diet VLCD ini tergolong diet yang ekstrem karena membatasi asupan energi di bawah basal metabolic rate (BMR).
BMR adalah jumlah energi yang dibutuhkan tubuh untuk bisa menjalankan organ-organ secara optimal dan sesuai fungsinya. Rata-rata untuk BMR orang dewasa ada di atas 1000 kalori.
Itu baru BMR, sedangkan kita juga butuh kalori yang akan dibakar melalui aktivitas fisik dan olahraga, serta thermic effect of food, yaitu energi yang kita pakai untuk mencerna makanan.
Dengan begitu, kebutuhan kalori setiap hari pasti akan lebih tinggi dari 1000 kalori. Sementara dalam diet VLCD hanya akan mengonsumsi kurang dari 800 kkal/hari. Dengan asupan kalori yang sangat sedikit ini, enggak heran jika berat badan turun dengan cepat.
Namun, harus hati-hati, lho ya. Menurut Putri, diet VLCD sebenarnya masih termasuk salah satu pola diet yang diakui oleh ahli gizi dan boleh dilakukan tapi dengan catatan-catatan khusus dari ahlinya.
“Benar-benar tidak boleh diberikan sembarangan, tidak boleh dijalankan sendiri tanpa pengawasan ketat, dan tidak boleh juga jangka panjang. Biasanya pemberian VLCD ketika klien atau pasien dalam keadaan obesitas tingkat parah yang sampai mengancam nyawa dan harus diturunkan dalam waktu cepat,” ungkap Putri.
Jadi, jika kondisi berat badan kita juga tidak terlalu membahayakan, lebih baik tidak perlu melakukan VLCD. Jangan hanya ikut-ikutan dan ingin instan. Pasalnya, VLCD yang dilakukan dengan bebas tanpa pengawasan dari ahli justru bisa sangat bersar risikonya bagi kesehatan.
Ya, membuat tubuh kita berjalan sebagaimana mestinya saja kalorinya sudah kurang. Makanya VLCD banyak memicu masalah kesehatan. Apalagi jika dilakukan dalam jangka panjang.
“Dalam jangka pajang pola diet VLCD berisiko menyebabkan malnutrisi atau defisiensi zat gizi. Defisiensinya sangat banyak, efeknya ke tubuh pun sangat banyak.
Seperti rambut rontok, pusing, gula darah rendah, dan efek ke seluruh organ tubuh. Termasuk penyusutan massa otot dan berkurangnya kepadatan tulang karena tak cukup mineral,” ujar Putri pada NOVA.
Opsi Diet Lain
Menurut Putri, lebih baik lakukan diet defisit kalori dengan penerapan gizi seimbang dengan pemenuhan mikro dan makronutrien yang biasanya direkomendasikan. Pasalnya risiko kesehatannya paling minim.
Caranya pertama kita harus menghitung dulu kebutuhan kalori harian kita. Ingat, setiap orang pasti akan berbeda-beda.
Nah, setelah tau, kita boleh mengurangi 200 sampai 500 kalori. Jadi misalnya kebutuhan kalori Anda 2000 kalori, maka bisa dikurangi menjadi 1.800 sampai 1.500 kalori per hari. Lalu jangan lupa olahraga untuk membantu total kalori yang dibakar.
“Jadi ingat defisit kalori dengan gizi seimbang untuk mencegah terjadinya malnutrisi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, kita harus tetap memenuhi kebutuhan zat gizi agar imunitas tetap kuat,” pungkas Putri.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053714411/diet-sehat-ala-tya-ariestya-yang-bikin-cepat-turun-berat-badan-ini-pendapat-ahli-gizi?page=all