Motor listrik parikan China, Yadea resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Yadea klaim berhasil menjual ratusan unit motor dan sepeda listrik di ajang IIMS 2023.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Motor listrik parikan China, Yadea resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Yadea klaim berhasil menjual ratusan unit motor dan sepeda listrik di ajang IIMS 2023.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) ( KOMPAS.COM)

Ada Pemberian Insentif, Pemerintah Diharap Perhatikan Bengkel Konversi di Daerah

8 Maret 2023 21:11 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Pemerintah resmi memberikan insentif kendaraan listrik yang akan berlaku mulai 20 Maret 2023. Hal ini dilakukan dalam upaya mempercepat program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Tanah Air.

Tapi, di tengah pemberian insentif ada beberapa hal yang menjadi sorotan. Terutama terkait masalah bengkel sepeda motor yang akan melakukan konversi.

Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, aturan soal bengkel konversi harus diperjelas dan diperluas.

Pasalnya, selain jumlah yang masih sedikit, rata-rata bengkel yang sudah tersertifikasi merupakan bengkel besar. Artinya tidak memberikan kesempatan bagi bengkel di daerah yang padahal memiliki kemampuan yang sama.

"Jangan yang itu-itu (bengkel) saja, jangan nanti malah lingkarannya sendiri. Di daerah banyak bengkel-bengkel yang punya kemampuan melakukan konversi, belum yang dari SMK. Tapi terkendala karena satu dan lain hal," kata Djoko kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Menurut Djoko, kendala yang dimaksud antara lain soal masalah sosialisas terhadap aturan konversi yang tidak merata. Belum lagi standar aturan yang mengharuskan bengkel memiliki fasilitas dan peralatan lengkap.

Kondisi tersebut dianggap membuat kesenjangan lantaran tak semua bengkel di daerah yang punya kemampuan melakukan konversi, punya fasilitas yang lengkap.

Sebelumnya, Lulut Wahyudi, Director Kustomfest yang juga merupakan builder Retro Classic Cycle pernah mengeluhkan minimnya informasi dan sosialisasi terkait aturan main konversi motor listrik yang diterbitkan pemerintah.

Padahal, tak sediki bengkel custom di daerah yang memiliki kamampuan memodifikasi atau melakukan konversi. Bahkan, sampai ada yang benar-benar merancang bangun motor listrik sendiri.

"Harapan kami pemerintah membuka secara gamblang ke para pelaku atau orang yang tertarik melakukan konversi. Syarat-syaratnya yang jelas seperti apa, di-publish secara masif, lalu untuk dapat sertifikasi itu apa saja syaratnya," ucap Lulut beberapa waktu lalu.

Dengan kejelasan tersebut, menurut Lulut akan memberikan dampak positif bagi perkembangan bengkel custom di daerah yang juga berimbas menggerakan ekonomi kreatif serta mempercepat populasi kendaraan listrik di Tanah Air.

Seperti diketahui, untuk konversi motor listrik besaran yang diberikan Rp 7 juta. Tapi pemberian subsidi pada yang akan dimulai pada 20 Maret 2023 menggunakan sistem kuota.

Untuk sepeda motor listrik jumlahnya 200.000 unit, mobil listrik 35.900 unit, bus listrik 138 unit, dan konversi cuma 50.000 unit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Insentif, Pemerintah Diharap Perhatikan Bengkel Konversi di Daerah", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/08/133100115/ada-insentif-pemerintah-diharap-perhatikan-bengkel-konversi-di-daerah.


SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm