Kedua, ringkas dan ulangi kembali pemahamanmu tentang apa yang sahabat ceritakan, sehingga mereka tahu kamu mendengarkan.
Fokuslah pada emosi yang mungkin mereka rasakan dari segala hal yang diceritakan padamu.
Misalnya mereka cerita masalah keluarga, kamu bisa berkata, "Sepertinya keadaan sangat buruk. Kamu tentu sangat terluka."
3. Bertanya Tentang Perasaan
Ketiga, minta mereka memperluas apa yang mereka rasakan dan mengapa demikian.
Bertanya tentang perasaan mereka dapat memberikan pelepasan emosional yang baik dan mungkin lebih membantu daripada hanya fokus pada situasi buruknya.
4. Tetap Fokus pada Sahabat
Selanjutnya, tetaplah fokus pada diri dan masalah sahabatmu alih-alih bercerita tentang pengalaman sejenis yang pernah kamu alami dan rasakan.
Tetap perhatikan sahabatmu sampai merasa lebih baik, sehingga mereka akan semakin menghargai perhatianmu.
Ini bisa membantu mereka merasa benar-benar diperhatikan dan dipahami orang lain.
5. Bantu Brainstorming
Daripada memberikan nasihat di awal yang malah akan memotong eksplorasi perasaan dan komunikasi lainnya, tunggu sampai semua terlampiaskan.
Setelah sahabat melampiaskan semua perasaannnya, bantulah mereka melakukan brainstorming solusi.
Bantu mereka menemukan ide dan melihat dampak baik maupun buruknya, lalu minta mereka memilih solusi mana yang kiranya bakal sesuai.
Cara terakhir ini tak harus dilakukan, karena sahabat yang punya masalah terkadang tidak memerlukannya kecuali memintamu untuk membantu.
Jadi, dengan begitulah jalinan persahabatanmu pun akan semakin kuat.
Mereka sudah merasa lebih baik setelah bisa mengungkapkan perasaannya dan kamu mau mendengarkan.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533391000/5-cara-memperkuat-persahabatan-dengan-menjadi-pendengar-yang-baik?page=all