Jarak aman berkendara di jalan tol harus diperhatikan ketika kondisi hujan(Dicky Aditya Wijaya)
Jarak aman berkendara di jalan tol harus diperhatikan ketika kondisi hujan(Dicky Aditya Wijaya) ( KOMPAS.COM)

Gaya Mengemudi Orang Indonesia di Masing-masing Daerah Berbeda-beda

16 Maret 2023 20:35 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Demografi Indonesia sebagai negara kepulauan ternyata berpengaruh pada budaya mengemudi di masing-masing daerah. Hal ini menjadi tantangan buat kampanye keselamatan berkendara.

Adrianto Sugiarto Wiyono, ASEAN NCAP Technical Committee, mengatakan, penelitian menyebutkan, dalam berkendara faktor manusia memegang peran paling tinggi mencapai 60 persen, kendaraan 5 persen, lingkungan 3 persen dan sisanya interaksi ketiganya.

“Bicara manusia bukan menyalahkan manusia, tapi manusia punya keterbatasan, jadi apa yang bisa diatasi dari faktor tersebut,” kata Rian di acara Vehicle Safety Course 2023/006, di Politeknik APP, di Jakarta, Kamis (16/3/2023). 

Pria yang juga menjadi penasihat dan peneliti di perusahaan konsultan bidang keselamatan jalan PT Karya Fajar Ultima, tersebut mengatakan, faktanya Indonesia memilki 13.000 lebih pulau dan terdiri dari 300 etnis.

“Sehingga kita punya akses berbeda, dan pendekatan berbeda. Misal saya di Bekasi kalau saya ke Makassar, terus langsung dikasih mobil buat bawa saya tidak berani karena beda budaya,” kata Rian.

“Cara berkendara di Jabodetabek berbeda dengan di Makassar dan daerah lainnya. Ini tantangan tersendiri,” kata dia.

"Misal lagi di Jawa kalau lampu merah berhenti ya berhenti tapi di Medan, belum tentu," kata dia.

Rian memberi contoh ialah soal cara menghitung jarak aman berkendara. Bisa saja hitungan detiknya antara daerah satu dengan yang lain berbeda karena adanya perbedaan logat bahasa.

“Kita kalau di Jabodetabek kita pasti paham jaga jarak aman 3 detik (menggunakan hitungan pakai ucapan). Tapi kalau teknik itu kita gunakan di Ambon, pasti berbeda. Hal seperti harus kita sadari kita memiliki perbedaan," ucap Rian.

"Perbedaan ini membuat pendekatannya (kampanye keselamatan berkendara) berbeda. Semua ada caranya masing-masing," ujar Rian.

Mengutip data NTMC Polri, sepanjang Januari-September 2022 tercatat ada 94.617 kasus kecelakaan. Angka tersebut meningkat 24.000 kasus atau sekitar 34,60 persen dibandingkan tahun 2021.

Sementara itu, korban meninggal dunia sampai September 2022 terdata 19.054 jiwa. Naik 683 jiwa atau sekitar 3,72 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Mengemudi Orang Indonesia di Tiap Daerah Berbeda-beda", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/16/144100115/gaya-mengemudi-orang-indonesia-di-tiap-daerah-berbeda-beda.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm