SONORABANGKA.ID - Kendaraan Sepeda motor matik alias skutik menggunakan oli gardan untuk melindungi komponen-komponen pada transmisi CVT.
Tapi, seiring penggunaannya, oli gardan dikhawatirkan mengalami penurunan kemampuan pelumasan, apalagi bila sering melewati genangan banjir.
Jika tidak mendapatkan perawatan, komponen dalam rumah CVT bisa bermasalah. Kerusakan komponen akan menjalar, tidak nyaman, dan membutuhkan biaya perbaikan yang mahal.
Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Rofiudin mengatakan, oli gardan skutik cepat berubah akibat terkontaminasi air dan kotoran.
Jadwal pergantian oli gardan skutik untuk kendaraan-kendaraan yang sering digunakan di perkotaan atau menerjang banjir bisa dipercepat.
"Oli gardan skutik bisa kotor dan terkontaminasi gram besi dari komponen-komponen lain. Apalagi, motor digunakan operasional di kota yang macet. Jika sering menerjang banjir, oli juga dapat terkontaminasi air," ucap Rofiudin.
Bila menggunakan dasar itu, jadwal pergantian bisa dimajukan dari jadwal. Pada umumnya, pergantian oli gardan 15.000 kilometer (km) atau tiga bulan sekali.
Menurut Rofiudin, itu dilakukan untuk menghindari kerusakan serius di komponen roller dan bearing CVT.
"Ganti di 10.000 km sangat pas jika mempertimbangkan kondisi pemakaian skutik, untuk menghindari bujet perbaikan membengkak," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Lupa Ganti Oli Gardan Skutik supaya Komponen CVT Awet", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/25/120200015/jangan-lupa-ganti-oli-gardan-skutik-supaya-komponen-cvt-awet.