"Ya Allah,-jauhkanlah dari pada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat.
Ya Allah bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran.
Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan air salju yang sejuk".
Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang doa Iftitah
Ustadz Abdul Somad dalam 77 Tanya Jawab Seputar Shalat mengatakan, menurut mazhab Maliki, makruh hukumnya membaca doa iftitah.
Orang yang melaksanakan shalat langsung bertakbir dan membaca al-Fatihah, berdasarkan riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
“Rasulullah Saw, Abu Bakar dan Umar mengawali shalat dengan Alhamdulillahi Rabbil’alamin”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Namun berdasarkan jumhur ulama, membaca doa iftitah setelah Takbiratul-Ihram pada rakaat pertama hukumnya Sunnah.
"Jadi hukumnya Sunnah baik pada Shaltt fardhu maupun Shalat Sunnah," kata Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, bentuk doa Iftitah ini jumlahnya banyak.
"Membaca Fatihah saja sah. Cuman ibarat makan ya nasi sama kecap doang," kata UAS.
"Tentu kita maunya full, ada sayurnya, ada cuci mulutnya, ada semuanya lengkap," lanjut Ustadz Abdul Somad.
Nah, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bacaan Doa Iftitah, Arab, Latih dan Terjemahannya, Dibaca Setelah Takbir Sebelum Surat Al Fatihah, https://bangka.tribunnews.com/2023/03/20/bacaan-doa-iftitah-arab-latih-dan-terjemahannya-dibaca-setelah-takbir-sebelum-surat-al-fatihah?page=all.