ilustrasi
ilustrasi ( )

Praktik Prostitusi Terkuak, Sosiolog : Pengaruh Ekonomi dan Pendidikan Rendah

8 April 2023 07:30 WIB

SONORABANGKA.ID - Praktik prostitusi yang saat ini kembali terkuak di Kota Pangkalpinang, menandakan modernisasi ikut mempengaruhi tumbuh suburnya prostitusi, Jum'at (7/4/2023). 

Diketahui sebelumnya tim Buser Naga Satreskrim Polresta Pangkalpinang berhasil melakukan penggrebekan praktik prostitusi, di sebuah hotel di Jalan Sungai Batu, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang pada Kamis (23/3/2023) lalu.

Pada penangkapan tersebut seorang mucikari berinisial V (39) dan seorang perempuan PU (21), berhasil diamankan dalam penggerebekan tersebut. 

Menanggapi hal tersebut Dosen Sosiologi Universitas Bangka Belitung Dr. Fitri Ramdhani Harahap menyebutkan, prostitusi kini seolah-olah menjadi pelengkap munculnya gaya hidup kelas atas masyarakat modern di kota-kota besar. 

Tak terkecuali di Indonesia, prostitusi tidak pernah hilang dari fenomena perkembangan kota-kota besar.

"Arus urbanisasi dari desa menuju perkotaan, membuat penduduk kota semakian bertambah dan padat. Hal ini merubah corak kota menjadi heterogen atau majemuk, seperti latar belakang budaya, pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, dan sebagainya," kata Fitri Harahap. 

Persaingan hidup yang semakin meningkat diungkapkan Fitri, terkadang ditemukan kelompok masyarakat yang tak  bisa bertahan mendapatkan pekerjaan layak untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

"Ini biasanya dialami, oleh perempuan dengan pendidikan dan ketrampilan rendah. Menurut beberapa ahli, faktor yang paling banyak ditemukan sebagai penyebab munculnya prostitusi adalah faktor ekonomi, kemudian pendidikan rendah, permasalahan hidup, dan hyperseksualitas. Alasan-alasan ini membuat komersialisasi prostitusi, terutama di kota-kota besar bertahan,"katanya.

Untuk konteks Kota Pangkalpinang konsekuensi perkembangan kota yang bercirikan masyarakat majemuk atau heterogen, yaitu adanya beragam individu dari berbagai latar belakang yang bertahan hidup.

Munculnya berbagai macam gaya hidup masyarakatnya, yang didukung olehketersediaan dan perkembangan teknologi. 

"Dalam hal ini prostitusi, khususnya prostitusi secara online akan selalu ada sebagai konsekuensi gaya hidup masyarakat kota. Prostitusi dikomersialkan secara tertutup, sehingga tidak mudah untuk mengenali dan mengawasinya,"tambahnya.

Fitri mengungkapkan bahaya yang paling mengkhawatirkan, adalah prostitusi yang merambah gaya hidup remaja. 

Hal ini karena remaja menjadi sasaran yang paling mudah dipengaruhi dengan iming-iming penghasilan besar, dengan mengabaikan nilai dan norma.

"Namun yang dapat dilakukan untuk mengurangi aktivitas prostitusi ini adalah pemantauan atau pengawasan secara berkala oleh penegak hukum, sehingga mengurangi dan menanggulangi prostitusi. Aspek penegakan hukum menjadi sangat penting, karena berkaitan dengan sejauh mana Negara hadir untuk mengatasi permasalahan prostitusi," katanya.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Praktik Prostitusi Kembali Terbongkar, Sosiolog Sebut Pengaruh Ekonomi dan Pendidikan Rendah, https://bangka.tribunnews.com/2023/04/07/praktik-prostitusi-kembali-terbongkar-sosiolog-sebut-pengaruh-ekonomi-dan-pendidikan-rendah.

Sumberbangka pos
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm