Bagikan :
SONORABANGKA.ID - Aksi pencabulan yang dilakukan Z (51), seorang guru TPA di Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ia dilaporkan sudah melakukan aksi pencabulan kepada anak di bawah umur yang tak lain adalah santrinya sendiri.
Kapolres Bangka Tengah, AKBP Dwi Budi Murtiono menyebutkan kasus tersebut terungkap usai adanya laporan dari salah satu korban yang mengadu kepada orang tuanya.
"Kemudian orang tua korban tersebut melapor ke pemerintah desa," ujar Budi saat menggelar konferensi pers, Senin (10/4/2023) di Mapolres Bangka Tengah, Koba.
Kemudian keesokan harinya, pihak pemerintah desa bersama dengan Bhabinkamtibmas segera membawa pelaku ke Polsek Sungaiselan untuk ditahan dan dibuatkan laporan polisi (LP).
"Korbannya adalah 8 orang anak perempuan yang rata-rata berumur 12-13 tahun," ujarnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Wawan Suryadinata mengatakan pelaku memang sudah sejak lama berprofesi sebagai guru ngaji.
Aksi bejatnya itu ia lakukan sejak tahun 2021, dan saat bulan puasa justru semakin gencar dia lakukan.
"Hal ini merupakan peristiwa yang heboh dan mengundang amarah dari masyarakat, terutama orang tua korban," kata Wawan.
Wawan berkata bahwa sebenarnya pelaku masih memiliki istri dan 3 orang anak. Bahkan secara biologis yang bersangkutan juga dinyatakan sehat.
"Namun memang ada nafsu yang mau disalurkan," ujarnya.
Sehari-harinya, Z adalah seorang guru ngaji di TPA yang berada di salah satu desa yang ada di Kecamatan Sungaiselan.
Tak hanya itu, dia juga merupakan seorang Petugas Pencatat Nikah (P2N) atau penghulu sekaligus pengurus masjid di desanya tersebut.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Guru Ngaji Cabuli Muridnya di Bangka Tengah, Korban 8 Orang Anak di Bawah Umur, https://bangka.tribunnews.com/2023/04/10/guru-ngaji-cabuli-muridnya-di-bangka-tengah-korban-8-orang-anak-di-bawah-umur.
