Keempat, lanjut Hendro, adanya supir truk yang memilih untuk menaiki kapal yang sandar di Bakaheuni. Padahal, terdapat kapal yang disiapkan ke Pelabuhan Panjang.
Kelima, masih terdapat penumpang yang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket atau belum punya tiket, dan keenam, yaitu screening boarding pass yang dilakukan setelah penumpang masuk.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kata Hendro, Kemenhub bersama dengan instansi terkait telah mengevaluasinya dan mengambil langkah-langkah penyelesaiannya.
"Pada tugboat terdapat penambahan berjumlah dua sekarang berjumlah empat, dan pergerakan kapal semakin cepat, kedua adalah bahwa untuk screening akan dipercepat," ucapnya.
Dirjen Perhubungan Darat juga menyatakan akan menjaga keseimbangan volume di masing-masing pelabuhan. Untuk kendaraan roda dua tetap akan diarahkan ke pelabuhan Ciwandan. Hendro meyakini jumlah truk akan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan truk logistik.
"Untuk ke depan, kami akan membagi volume pelabuhan dan menghitungnya dengan v/c ratio, sehingga tidak ada pelabuhan yang kelebihan muat dan tidak ada juga yang kosong," jelasnya.
Hendro menjelaskan, model di Pelabuhan Ciwandan sendiri adalah tipe kanal, di mana jika terdapat satu kapal yang sandar dan satu lagi keluar, maka tidak tersedia ruang kosong yang aman untuk dijadikan alur keluar-masuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga H-6 Lebaran, 7.562 Sepeda Motor Telah Menyeberang ke Sumatera Via Pelabuhan Ciwandan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/04/18/070800526/hingga-h-6-lebaran-7.562-sepeda-motor-telah-menyeberang-ke-sumatera-via?page=all#page2.