Sedangkan penumbra sendiri merupakan bayangan berbentuk kerucut yang terjadi akibat cahaya matahari terhalangi oleh Bumi.
“Bayangan tersebut terjadi di sekitar umbra (bayangan inti) yang terbentuk pada saat gerhana,” jelas Himawan.
Ia mengatakan, peristiwa ini adalah salah satu dari akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan.
“GBP hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” katanya.
Akibat dari gerhana ini, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama pada biasanya.
Menurut Himawah, gerhana bulan penumbra yang terjadi pada 5-6 Mei 2023 dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
“Masyarakat bisa melihat langsung dengan mata tanpa bantuan alat seperti teleskop,” ujarnya.
Kapan terjadi lagi?
Himawan mengungkapkan, gerhana bulan penumbra akan kembali terjadi pada 24-25 Maret 2024, tapi tidak semua wilayah Indonesia dapat mengamatinya.
“Wilayah Indonesia yang dapat mengamati hanya di wilayah Indonesia bagian timur antara Maluku bagian timur, Papua Barat, dan Papua,” ucapnya.
Sedangkan untuk gerhana bulan penumbra yang sama persis dan bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia seperti pada tanggal 5-6 Mei 2023, baru bisa diamati kembali sekitar 7 Mei 2041.
“Itu sesuai dengan siklus Saros, siklus gerhana bulan atau matahari,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerhana Bulan Penumbra Akan Terjadi pada 5 Mei 2023, Apa Itu?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/26/133000765/gerhana-bulan-penumbra-akan-terjadi-pada-5-mei-2023-apa-itu-?page=all#page2.