SonoraBangka.id - Diketahui delapan dari sepuluh perempuan di Indonesia pernah mengalami jerawat setidaknya satu kali dalam sebulan.
Keresahan ini diperkuat dengan 'jerawat' yang menjadi tren pencarian masalah kulit terbanyak di mesin pencarian digital.
Lebih jauh lagi, semenjak pandemi kata kunci “maskne” alias mask acne telah naik sebanyak 7 kali lipat.
Banyak yang ingin mencari cara menghilangkan jerawat dan cara menghilangkan bekas jerawat.
Pandu Brodjonegoro, Brand General Manager Garnier Indonesia menjelaskan, "Masalah dan drama jerawat seringkali menjadi keresahan perempuan Indonesia yang ditunjukkan dengan tren pencarian jerawat muncul sebagai permasalahan kulit yang paling sering dicari penyebab dan solusinya."
"Permasalahan jerawat yang paling utama adalah mengenai jerawat aktif, dan juga noda bekas jerawat yang lebih sulit atau lebih lama dihilangkan. Setidaknya 2 dari 3 konsumen mengalami masalah tersebut dan ingin mencerahkan noda bekas jerawat."
"Untuk menangani drama jerawat ini, konsumen seringkali harus menggunakan berbagai produk perawatan kecantikan yang berbeda untuk menyelesaikan keduanya."
Lebih jauh, dokter kulit dan content creator, dr. Danar Wicaksono,MSc., SpDV menjelaskan, "Jerawat adalah gangguan pada folikel rambut dan kelenjar minyak/sebum yang terjadi karena produksi sebum berlebih dan sumbatan muara kelenjar sehingga terjadi penumpukan sebum. Setelah itu bakteri penyebab jerawat (C.acnes) akan berkoloni pada sumbatan tersebut dan memperparah peradagangan yang sebenarnya sudah terjadi dari proses sebelumnya."
"Jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk mulai dari yang ringan seperti komedo sampai yang parah menyerupai bisul namun bentuk paling sering biasanya ditandai dengan benjolan kecil berwarna kemerahan yang terkadang berisi nanah."
"Beberapa kondisi yang memicu munculnya jerawat antara lain: faktor genetik, penyakit lain yang mendasari, hormon, penggunaan kosmetik, atau, makan makanan tertentu, dan stress yang mempengaruhi gaya hidup seseorang."