Tapi terkadang juga terlihat berwarna oranye atau merah saat terkena cahaya matahari pada pagi atau sore hari.
Awan ini juga memiliki hal unik lain, yaitu kemampuannya bertahan di tempat yang sama.
Bahkan posisi awan ini tidak berubah selama berjam-jam bahkan hari.
Posisi awan itu tidak akan berubah meskipun angin terus bertiup di sekitarnya.
Ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang khas di daerah pegunungan.
Di wilayah pegunungan angin seringkali berputar-putar di sekitar puncak gunung dan membentuk turbulensi udara.
Hal ini menyebabkan awan lenticular terjebak dalam daerah turbulensi dan tetap berada di tempat yang sama.
Dianggap Sebagai Indikator Bencana
Awan lenticular sering dianggap sebagai indikator cuaca buruk.
Hal ini bahkan sudah menjadi tanda yang dikenal secara turun temurun.
Anggapan ini muncul karena terbentuknya awan lenticular biasanya terjadi sebelum terjadinya badai atau hujan lebat.
Namun, awan lenticular sendiri tidak selalu menandakan cuaca buruk.
Tidak jarang juga awan ini dapat terlihat saat langit sedang cerah.
Hal ini tergantung pada kondisi cuaca dan keadaan angin di daerah pegunungan.
Munculnya awan lenticular ini bisa jadi pemandangan indah yang tidak bisa teman-teman temukan setiap hari.
Karena itu, banyak fotografer yang selalu berusaha mengabadikan momen munculnya awan tersebut di atas gunung.
Jadi, itu penjelasan tentang awan lenticular yang terlihat indah meski sering disebut sebagai pertanda adanya bencana.
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083784485/mengenal-awan-lenticular-fenomena-alam-yang-muncul-di-pegunungan?page=all